MEMBICARAKAN Kota Panyabungan, sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, tentu kita akan membicarakan Irigasi Batang Gadis dan tidak ketinggalan persoalan Sampah yang tidak ada tuntasnya disebabkan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah soal Kebersihan.
Contoh, Ketika Petani ” MENGELUH ” soal air yang tidak mengalir dengan baik, karena rusaknya Shifon Irigasi Zal Kanan dan ditambah pihak BWS Sumut II, Ngak peduli dan diperparah mungkin Anggaran BWS Sumut II kemungkinan tidak ada, sehingga hampir 2 tahun petani tidak bercocok tanam lagi disebabkan air yg kurang.

Bupati Madina HM.Jafar Sukhairi Nasution
Sayangnya, masyarakat yang mungkin melihat Jaringan Skunder Irigasi Batang Gadis dari depan RM.Paringan 2 Tidak Memgalir lagi, tanpa memikirkan dampak yang muncul, warga ramai – ramai Buang Sampah ke Saluran Skunder Irigasi dan akibatnya muncul Bau Busuk, wargapun protes.
Padahal, soal Irigasi Batang Gadis, bukan Tanggung Jawab Pemerintah Mandailing Natal, lagi – lagi yang menjadi sasaran masyarakat adalah Bupati/Wakil Bupati dan anggota DPRD Mandailing Natal.
Perlu Kesadaran Warga
Pwrsoalan Sampah yg sampai sekarang ini belum bisa diatasi, khususnya di Kota Panyabungan, masih menjadi ” Dilema ” bagi Pemerintah Mandailing Natal, karena masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan.
” Perlu Kesadaran masyarakat, karena yg mengeluh soal dampak Sampah adalah masyarakat juga, bukan Bupati,Wakil Bupati dan anggota DPRD, ” Ujar Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah,Senin(9/10) di Rindang Hotel Panyabungan.
Jadi yang salah Warga..? Tanya Penulis ” yang salah warga yg buang sampah sembarangan, bukan semua warga, makanya diperlukan KESADARAN Masyarakat untuk tidak BUANG SAMPAH di Sungai,Irigasi dan Drainase,” ujar Ketua LSM tersebut ( BERSAMBUNG TERUS)
Foto Irham
Admin : Dita Risky Saputri.SKM.