PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Andri Siregar, mengutarakan bahwa pembangunan SD Negeri 394 SP 1 Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis anggaran tahun 2018 awalnya anggarannya sekitar 25 % dari pagu anggaran Rp 174 juta lebih sudah diambil oleh pejabat terdahulu dan tidak diserahkan kepada Kepala Tukang yang dipercayakan untuk melaksanakan dilokasi.
“ Pencairan anggaran tahap awal 25 % dari Pagu Anggaran, belum saya yang menjabat Kabid Dikdas dan setelah saya menjabat Kabid Dikdas, telah saya ajak musyawarah dengan kepala Tukang agar anggaran diserahkan, namun mereka ngak mau memberikan tanpa alasan yang jelas, saya hanya melanjutkan untuk memndelegasikan sisanya dan telah dilaksanakan,” ujar Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kab.Madina Andri Siregar Via selular ke Redaksi Malintang Pos,Jumat malam (20-12) mengklarifikasi soal pembangunan SD Negeri 394 SP1 Singkuang Kec.Muara Batang Gadis.
Begitupun, ujar Andri Siregar, pihaknya dengan berbagai kebijakan Kamis malam (19-12) telah membuat langkah-langkah agar segera diselesaikan bangunan tersebut, artinya dirinya sebagai Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Mandailing Natal, setelah melalui musyawarah dengan pihak-pihak Dinas Pendidikan lainnya, sudah diberangkatkan Kepala Tukang untuk melanjutkan pembangunannya sampai selesai.
“ kita telah melakukan langkah penyelesaian, Kepala Tukang yang mengerjakan proyek Bangunan SD negeri 394 SP 1 Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis, telah kita perintahkan untuk menyelesaikannya,” ujar Andiri Siregar melalui Selular, Jumat malam (20-12) ke Redaksi Malintang Pos.
Sebelumnya, informasi Viralk di Media Sosial( Medsos) ataupun Online, bahwa Diperkirakan sudah setahun lebih bangunan satu unit Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN 394 SP 1 Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis belum juga rampung
Padahal dana yang digelontorkan bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK) APBD 2018 sebesar Rp. 174 juta itu sampai sekarang masih belum selesai alias terbengkalai.
Kepala sekolah SDN 394 SP 1 Singkuang, Yahdil saat dikonfirmasi kembali pada Rabu (18/12/19) melalui seluler mengatakan, sudah setahun lebih tidak ada penyelesaian, dan anggaran senilai 174 juta beginilah kondisinya.
“Beginilah kondisi bangunannya sekarang, kami tidak tau dan merasa kecewa kenapa bangunan ruang kelas baru ini tidak diselesaikan pengerjaannya” ujarnya.
Yahdil meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Madina agar bangunan tersebut dapat diselesaikan, karena katanya bangunan yang masih terbengkalai itu sudah ditempati oleh murid kelas IV (Empat).
“Bangunan yang terbengkalai itu sudah ditempati murid kelas IV, karena kita kekurangan kelas, makanya kita tempati, dan kami berharap kepada pihak dinas pendidikan madina bisa menyelesaikan bangunan yang terlihat masih gantung ini, dan kami takut nantinya bangunan tersebut ambruk karena pengerjaannya belum selesai seratus persen,”ungkapnya.
Kepada wartawan dijelaskan Yahdil, bahwa kondisi bangunan sekolah yang lama berdiri sejak tahun 2004 lalu, kondisi bangunannya berbentuk panggung, lantainya sudah jatuh ke tanah, dan asbes atau plafon sudah banyak yang bocor dan hampir semua kelas sudah tidak layak lagi digunakan menurutnya.
Sementara itu, Kabid Dikdas Andri Siregar ataupun kasi Abdi, yang beberapa kali ingin dikonfirmasi media ini tidak pernah berada dikantor, hanya staffnya yang bisa ditemui dikantornya dan mengatakan, “bapak lagi diluar”.
Media ini juga berusaha untuk mengkonfirmasi Beliau via selular namun hpnya tidak bisa dihubungi sama sekali (Tidak Aktif).(DN/Red)
Liputan : D.Nasution
Admin : Iskandar Hasibuan