HUTAGODANG MUDA(Malintangpos Online): ” Nekat Sekali Kades Hutagodang Muda, ” Kalimat itulah yang terlontar dari warga Desa Hutagodang Muda Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, karena dana 42 orang Penerima BST dan 107 orang penerima BLT-DD dananya digabung menjadi Rp 150.000/orang untuk 425 KK warga desa itu.
Karena itu, warga Desa Hutagodang Muda, Rabu(3/6) mengadukan Kepala Desa ke Mapolres Madina, sebab Kades dinilai warga telah menyalahi aturan juknis dan juklak terkait tata cara pembagian BST dan BLT diseluruh Indonesia.
” Tanda tangan Rp 600.000.- diterima warga Rp 150.000,- karena itulah warga mengadukan Kades Hutagodang Muda ke Polres Madina,” ujar Warga mengaku Nurhalimah Batubara, Rabu(3/6) di Mapolres Madina.
Disebutkannya, Warga Desa Hutagodang Muda kesal dengan ulah kades yang membagikan bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 150.000 yang semestinya Rp 600.000 sesuai dengan tanda tangan serah terima.
Dikatakan, Kekesalan warga berlajut dengan mendatangi Polres Madina untuk mengadukan kades agar hak-hak warga dikembalikan dan Kades diproses.
” kami kecewa dengan keputusan kades,walau berdasarkan musdes membagikan BST yang di gabung dengan BLT sebesar RP 150.000, ini kan seharusnya Rp 600.000 ,kok jadinya Rp 150.000,” katanya.
Kami tidak terima walaupun berdasarkan musdes,bantuan BST kan dari kantor pos,kok aparat desa yang membagikan ke masyarakat,itupun secara antar alamat melalui aparatnya,katanya lagi.
Kades Hutagodang Muda yang dihubungi Via Selular, membenarkan bahwa warganya yang 425 orang menerima Rp 150.000.-/KK.
” BLT dan BST digabung dananya, itu hasil musyawarah desa(Musdes) yang dihadiri BPD, Ulama, Tokoh masyarakat, serta aparat desa, ” katanya.
Ketua BPD hadir..? Itulah Ketua BPD tidak mau tanda tangan, dia tidak hadir, kalau yang lain hadir, hasil Musdes dana BST dan BLT di gabung dan 425 KK dibagi Rp 150.000/KK menerima, itulah putusan Musdes, kata Kades(Isk)
Admin : iskandar hasibuan