Kadis Pertanian Madina Tegur Kontrakror ” Itu Baru Benar Kepala Dinas “

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Mantan Anggota DPRD ( 2009 -2014) Madina, Iskandar Hasibuan, mengaku bangga dengan sikap Kadis Pertanian, yang langsung Menegur Kontrakror yang mengerjakan proyek Jaringan Irigasi di Desa Huta Tonga Kec.Panyabungan Barat, belum satu bulan selesai sudah rusak.

” Sebulan kurang lebih setelah dibangun, pembangunan rehabilitasi irigasi di Desa Huta Tonga Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal, sudah rusak parah, itulah berita sejumlah media Online,” Ujar Mantan Anggota DPRD ( Priode 2009 -2014) Madina Iskandar Hasibuan,Sabtu sore(5/8) di Kedai Kopi Manohara Jln.Lintas Timur Panyabungan.

Foto Dedek

Kata Iskandar, begitu berita Tayang disejumlah Media Online, Kadis Pertanian Madina Siar Nasution, ucapkan terimakasih kepada Wartawan yang buat berita.

” Terimakasi Informasinya, hari ini juga saya sudah tegur Kontraktornya, agar segera diperbaiki, dan saat ini Kontraktornya sudah dilokasi proyek untuk memperbaikinya, karena proyek itu masih pemeliharaan,” ujar Iskandar Hasibuan, mengulangi kalimat Kadis Pertanian Madina Siar Nasution.

Bahkan, ujar Siar Nasution, irigasi tersebut sangat dibutuhkan petani saat ini, makanya kita bangun, saya menuju Panyabungan dari Medan, begitu sampai akan turun langsung ke lokasi irigasi, ujar Iskandar Hasibuan mengulangi kalimat Kadis Pertanian.

” ini baru Kadis, bukan uring – uringan ketika di kritik, apalagi berita yang dibuat Wartawan fakta, bukan fitnah,” Ujar Iskandar Hasibuan lagi.

Sebelumnya, dikutif dari sejumlah Media Online yang sudah Viral, Pembangunan irigari persawahan masyarakat oleh Dinas Pertanian yang dikerjakan di Saba Lamo ini dibangun dengan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) 2023 dengan nilai kontrak Rp 110.208.000 yang dikerjakan oleh CV Nabila.

Menurut informasi dari sejumlah petani di yang ditemui lokasi mengatakan jika bangunan yang sudah rusak tersebut dikerjakan secara cepat, dan baru saja selesai dikerjakan sebulan yang lalu.

“Bangunan jaringan irigasi menggunakan anggaran ratusan juta rupiah ini sudah rusak parah. Puluhan meter semen cor pinggiran irigasi sudah ambruk dan retak,” kata petani. Sabtu (5/8/2023).

Selain itu, warga setempat dan petani di wilayah Barbaran juga merasa keberatan hadirnya bangunan yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada.

Pasalnya, petani merasa kesulitan air akibat terhambat bangunan ambruk.

Petani juga meminta pihak kontraktor maupun dinas pertanian memperbaiki jaringan irigasi itu karena baru terhitung hari sudah rusak dan membawa efek yang buruk bagi petani Saba Lamo.

“Sejak awal kami heran ada masuk bangunan yang dikerjakan begitu cepat dan hasilnya carut marut. Baru sebulan selesai dikerjakan sudah rusak, mohon diperbaiki demi kelancaran jaringan irigasi bagi petani di Barbaran,” ucap warga bernama AS Nasution, Sabtu (5/8/2023).

Petani lainnya yang ditemui media juga menyebut mereka bersyukur pemerintah memberi perhatian kepada Desa Barbaran.

Akan tetapi, warga tersebut menilai bangunan jaringan irigasi itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Siapa yang tak bersyukur pemerintah memasukkan bangunan ke daerah kita,  Tapi maunya baguslah dikerjakan agar warga tidak kecewa.

” Jangan lebih memikirkan untung besar dari pekerjaan daripada memikirkan nasib para petani,” ungkapnya( Dedek/Red/Dita)

 

Admin : Dita Risky Saputri.SKM.

Komentar

Komentar Anda

About Dina Sukandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.