MASYARAKAT Kabupaten Mandailing Natal dari berbagai elemen sempat “Heboh ” dengan berangkatnya Ketua TP.PKK Desa dengan anggota mengikuti Bimtek ke Niagara Hotel Parapat Kabupaten Simalungun sejak 15 -18 dan 18-21 Maret 2021.
Keberangkatan Ibu TP.PKK Desa dengan anggaran Rp 5.000.000/orang,termasuk Biaya Nginap 2 orang/kamar yang anggarannya dari Dana Desa(DD) tahun 2021 yang kita ketahui sampai sekarang belum ada yang cair,artinya Bimtek dibuat Dana Pendahuluan,sehingga sebagian Kades pontang -panting cari uang pinjaman.
Memang, perdebatan di Facebook atau Medsos pro dan kontra, tempat -tempat Umum juga menjadi bahan pembicaraan, ada yang membela sampai-sampai urat lehernya kelihatan dan banyak juga yang protes disebabkan Dana Desa adalah uang negara yang penggunaannya harus sesuai aturan yang ada,walaupun akhirnya Bimtek itu tetap jalan dan sukses dilaksanakan.
Mengutip Temuan LSM Tamperak yang dimuat di Mandailing Online,Jumat(26/3) bahwa mencuatkan indikasi peran para camat di Mandailing Natal (Madina) mengarahkan kepala desa meloloskan program Bimtek TP PKK Desa.
Bimtek TP PKK Desa menjadi sorotan publik karena dilaksanakan sebelum masa pencairan Dana Desa.
LSM Tamperak menemukan banyak kepala desa pontang panting mencari pinjaman kepada rentenir pembunga uang untuk pembiayaan peserta Bimtek.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahreraan Keluarga (TP PKK) Desa berlangasung di hotel Niagara, Parapat, tak jauh dari Danau Toba tanggal 18 Maret 2021.
Ketua DPD LSM Tamperak (Tameng Perjuangan Rakyat Anti Korupsi) Madina Muhammad Yakub Lubis kepada Mandailing Online, Jum’at (26/3/2021) di Panyabungan menyatakan sejumlah kepala desa mengakui camat mengarahkan mereka agar memenuhi program Bimtek TP PKK Desa meski Dana Desa belum cair.
Sebelumnya, pemerhati anggaran Zulfahmi Hamdani Siregar, SE (17/3/2021) menyatakan kegiatan bimtek TP PKK Desa Kabupaten Mandailing Natal bukan bersifat darurat, sehingga mengangkangi peraturan keuangan negara jika Bimtek itu dibiayai dana pendahuluan.
Pertanyaannya, sudah jelas Kadis PMD Madina Syahnan Batubara, mengakui tidak tau menahu tentang Bimtek,karena tidak ada koordinasi dengannya sebagai Kadis.
Lalu, siapa sebenarnya yang mengarahkan Camat sehingga sejumlah Kades ” Ketakutan ” sebab Kadis PMD sudah mengakui tidak tau menahu, apakah Bupati Madina yang memerintahkan Camat..? Bisa ia dan bisa tidak,karena sampai saat ini Camat yang dihubungi Mengelak dan angkat bahu.
Kenapa Kades dan Ibu TP.PKK ” Ketakutan ” dan harus mengikuti dan memang kabarnya Ibu TP.PKK Desa Kecamatan Panyabungan Tidak ada yang berangkat,tapi Malintang Pos Group belum konfirmasi.
Karena itu, sejumlah LSM di Tabagsel yang salah satunya LSM.TAMPERAK ” Menantang ” pihak Kejaksaan Negeri Mandailing Natal,untuk membongkar SIAPA SEBENARNYA YANG MEMBUAT PROGRAM BIMTEK DENGAN ANGGARAN PENDAHULUAN…? hanya mereka yang menabrak Undang -Undang tersebut yang bisa menjawabnya( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan.