Kapolres Siapkan Sinsaw, Warga Bukit Malintang Tuding BPBD Madina Tidak Konsisten

Warga Malintang mengangkat kayu yang ada di tengah sungai/Dodi K Nst

BUKIT MALINTANG(Malintangpos Online):”Kami juga warga Mandailing Natal yang berhak mendapat alokasi anggaran yang tertampung dalam APBD, seharusnya pihak BPBD Madina membantu masyarakat mengangkat kayu-kayu bulat yang ada didalam sungai penyebab banjir,” sebut Muhammad Lubis warga Bukit Malintang dihulu sungai(aek )Kayuara Desa Malintang Julu Kec.Bukit Malintang.

            Demikian keterangan tersebut disampaikan Muhammad Lubis mewakili ribuan jiwa penduduk Desa Malintang Jae, Desa Malintang Julu, Desa Malintang Kec.Bukit Malintang  Kabupaten Mandailing Natal,Sabtu siang(1-4) terkait dengan tidak Konsistennya pihak BPBD guna untuk membantu masyarakat keluar dari trauma banjir yang masih menghantui.

            Disampaikan Muhammad, bahwa kemaren Kepala BPBD Madina telah menghubungi Camat Bukit Malintang terkait dengan Sinsaw untuk memotong kayu-kayu yang ada didalam sungai, serta sempat dikatakan masalah biaya juga diadakan oleh pihak BPBD, tapi nyatanya alat mesin Sinsaw yang diharapkan ngak sesuai, sehingga warga menuding BPBD tidak konsisten dengan bicaranya.

Naposo Bulung Malintang Julu sedang mengangkat potongan kayu dari sungai,Sabtu(1-4)/Dodi

“ Kemana lagi kami mengadukan nasib kami yang terancam ini, kalau melihat kondisi kayu-kayu yang menumpuk dihulu sungai rasanya usia kita sudah dekat, sebab sudah tau kita kondisi kayu ditengah sungai kok kita biarkan, inikah tanggung jawab Pemda Madina C/Q. BPBD sekarang ini,” Katanya dengan nada tinggi sembari berharap agar Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution untuk segera melihat tumpukan kayu.

            Kades Malintang Jae M.Darwin Nasution (Cokak) di Posko Bencana Alam Bukit Malintang, Sabtu siang(1-4) mengaku bingung dengan posisi BPBD sekarang ini, sebab apa yang mereka sampaikan sejak awal ngak ada yang benar, jadi kita ngk tau lagi mau bilang apa, tadi juga sudah saya bilang jangan muncul lagi pihak BPBD.

            Kenapa..? masyarakat sudah muak dengan janji mereka, sebagai Kades saya melarang mereka datang ke lokasi, sebab kita takut masyarakat yang hadir di hulu sungai nanti marah pada mereka, kepala mereka nanti yang bonyok, kalau warga desa ku bisa ku amankan, takutnya dari desa lainnya yang kesal atas sikap pihak BPBD Madina.

            Camat Bukit Malintang Syamsi Nasution.S.Sos di Posko Bencana Bukit Malintang, mengatakan hal yang sama, tapi untunglah Kapolres Madina AKBP.Rudi Rifani.S.Ik telah memerintahkan Kapolsek mencari Sinsaw minimal lima(5) unit lengkap operator dan minyaknya untuk dioperasikan dihulu sungai yang banyak kayu menumpuk.

Operator Sinsaw sedang memotong kayu besar di hulu sungai./ Dodi K .Nst

“ Saya juga sudah nggak tau lagi mau ngomong apa, malahan diperkirakan masyarakat Camat yang bohong dan malahan ada yang menuduh dana dikasih sama kita, ini yang ngak tau lagi mau bicara apa kepada BPBD kita ini,” ujar Camat Bukit Malintang Syamsi Nasution.S.Sos yang waktu itu bersama Kades dan Kapolres Madina.

            Mendengar cerita itu, Kapolres Madina AKBP.Rudi Rifani.S.Ik yang sejak datang mengantar bantuan Sembako, Sarung dan Selimut dari Kapolda Sumut, langsung mengambil inisiatif memerintahkan Kapolsek Siabu untuk mencari Sisnsaw dan Minggu pagi(2-4) pukul 9.00 Wib harus ada di hulu sungai lengkap.

            “ Saya tidak mau tau itu, cari Sinsaw secukupnya agar kayu-kayu yang ada didalam sungai segera disingkirkan, jangan pula ngak pake minyak,lengkap tinggal operasi, masyarakat hanya mengangkat kayu-kayu,” kata Kapolres Madina AKBP.Rudi Rifani.S.Ik.

Bupati Harus Turun Tangan

            “Ben naso homu dei nai topi aek I,” ujar Udin warga Desa Malintang Jae yang rumahnya berada di pinggir sungai(aek) Patabotung yang meluap dengan logat bahasa Mandailing.

Bagas nami di topi aek i dongan , was was sajo do au, gari bisa di papindah do sotikan nai ayu nai tonga aek baru mulak kita, ujar Udin lagi dan memohon agar Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution segera turun langsung memimpin pembersihan kayu-kayu di sungai.

Kenapa harus Bupati…? Kabarnya Bupati telah memerintahkan BPBD, nyatanya sampai kapanpun ngak selesai pengangkatan kayu, sebab alatnya ngak pas, mana bisa dingkat masyarakat kalau ngak dipotong.

“Tolonglah pak Bupati, kami juga warga Mandailing Natal,jangan sampai meluap lagi sungai baru ada tindakan pengangkatan kayu,” ujar warga lainnya.(Red/Dodi).

 

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

Terkait Semburan Lumpur di Roburan Dolok, Ini Keterangan DLH Madina

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Semburan lumpur yang terjadi di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal, membuat masyarakat sekitar resah. Titik semburan lumpur makin meluas yang mengakibatkan ratusan pohon karet dari…

Read more

Continue reading
Penjelasan PT SMGP atas Fenomena Semburan Air Panas di Desa Roburan Dolok

ROBURAN DOLOK(Malintangpos Online):Corporate Communication Manager PT Sorik Marapi Geothermal Power Agung Iswara, mengutarakan, Pada Selasa, 22 April 2025, beredar video melalui media sosial mengenai semburan air panas (manifestasi) yang muncul…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses