PERISTIWA Senin 26 Januari 2021 yang lalu diwilayah Kerja PT.SMGP ( PT.Sorik Marapi Geothermal Power) yang mengakibatkan 5 orang meninggal dunia dan sekitar 47 orang sempat dirawat di Rumah Sakit, kembali terulang,Minggu(6/3) di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.
Korban ” H2S ” dari PT.SMGP, Minggu 06 Maret 2022, data sementara 21 orang warga Desa Sibanggor Julu, sedang dirawat di RSUD Panyabungan dan ada juga di RS.Permata Madina.
Redaksi Malintang Pos Group, masih ingat betul dengan Peristiwa 26 Januari 2021 yang lalu, banyak tokoh Madina, Tokoh Sumut hingga Tokoh Pusat ” Mengecam dan Mengutuk ” Pihak PT.SMGP pada awal Peristiwa,walaupun akhirnya meski nyawa melayang 5 orang, tapi sekitar 95 % tokoh tidak menindak lanjuti ” Kecerobohan ” dari Perusahaan Panas Bumi tersebut.
Kenapa..? Entahlah, yang bisa menjawabnya adalah Tokoh Yang ” Mengutuk ” walaupun pada akhirnya dimata para tokoh kita PT.SMGP adalah benar dan termasuk Polda Sumatera Utara hingga terjadilah ” Kebocoran H2S ” Belum berhasil menjadikan Tersangka Siapa. Apakah Pipa Gas yang salah, atau siapa, sama sekali tidak jelas.
Arsip Malintang Pos Group, waktu Kejadian kebocoran H2S 26 Januari 2021 yang lalu, bahwa Pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memberikan penjelasan terkait musibah tewasnya lima warga dan puluhan orang keracunan, diduga akibat gas beracun yang keluar dari salah satu sumur bor mereka.
Bagian urusan eksternal (external affairs) yang juga juru bicara PT SMGP Krishna Handoyo mengatakan, saat musibah terjadi, Senin (26/1/2021) siang, pihaknya sedang melakukan uji untuk pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi sesuai dengan standar dan prosedur baku yang berlaku.
“Namun sempat terjadi terpaparnya gas yang kemungkinan berupa H2S (hidrogen sulfida),” ungkap Krishna lewat keterangan tertulis yang disampaikannya kepada Wartawan, Selasa (26/1/2021) yang lalu.
Waktu itu Krishna mengatakan, sumur bor yang diduga menjadi penyebab musibah tersebut sudah ditutup.
“Dan untuk mencegah terjadinya pemaparan lanjutan, kami juga telah menghentikan kegiatan operasional di fasilitas proyek untuk mendukung masyarakat dan pemerintah Mandailing Natal dalam penanganan musibah,” ujar Krishna.
Krishna menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Madina untuk mendukung perawatan dan pemulihan warga.
“Kami sangat menyesali atas terjadinya musibah tersebut dan kami berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh para korban,” ujar Krishna.
Pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari kejadian tersebut, dan berkoordinasi dengan pemerintah Madina dan Kementerian ESDM.
“Kami juga turut berduka dan prihatin bagi warga desa Sibanggor Julu yang menjadi korban dan juga yang saat ini tengah mendapat penanganan medis baik di RSUD Panyabungan maupun RS Permata Madina,” ucap Krishna.
Krishna mengatakan, itu merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh siapapun.
Pihaknya memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi musibah yang menyedihkan ini dan berdoa untuk kesembuhan para korban.
“Dan PT SMGP siap untuk bekerjasama dengan semua pihak termasuk keluarga. Kami bekerja sama dengan aparat setempat untuk memastikan keselamatan semua orang, baik masyarakat maupun para pekerja di lokasi proyek,” kata Krishna dalam keterangannya di Januari 2021 yang lalu waktu Kebocoran H2S.
Sedangkan Peristiwa Minggu 06 Maret 2021 atau 3 hari Menjelang HUT Ke -23 Mandailing Natal, Peristiwa itu muncul lagi dan saat ini kita Berdoa, agar semua korban cepat pulih kesehatannya ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan.