Kebutuhan Ikan Mas, Pedagang Madina Datangkan 3 Ton/Hari Dari Sumbar

Keranjang Ikan Mas

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) PDI Perjuangan Dapil Sumut 7 Dita Risky Saputri Hasibuan, mengutarakan bahwa berdasarkan penelusurannya di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, kebutuhan Ikan Mas sekitar 3 Ton /Harinya dan itu semua baru didatangkan dari wilayah Sumatera Barat(Sumbar) untuk dijual pedagang Ikan Mas di sepuluh lokasi sekarang ini.

            Bayangkan, 3 Ton ( 3.000 Kg) x Rp 30.000,-/Kg jumlahnya Rp 90.000.000,-/harinya, kalau satu bulan Rp 90.000.000,- X 30 Hari jumlahnya Rp 2.700.000.000,- dan satu tahun 12 bulan tentu jumlahnya Rp 32.400.000.000,- tentu jumlah yang sangat luar biasa, tapi kenapa tidak ada yang melirik keadaan dan kebutuhan Ikan Mas diwilayah kita.

            “ Harusnya Pemda dan DPRD Madina mencari jalan keluar masalah ini, tapi jangan lupa mengikut sertakan pihak swasta atau pemodal, sebab ini harus menjadi bahan kajian dari DPRD dan Pemda Madina, angka kebutuhan itu saya peroleh dari 10 tempat penjualan Ikan Mas yang ada diwilayah Mandailing Natal,” ujar Bacaleg PDI Perjuangan Dapil Sumut 7 Dita Risky Saputri Hasibuan, Sabtu siang( 8-9) di Jalan Lintas Timur Sipolu-polu ketika membeli Ikan Mas.

Penjual Ikan Mas Lintas Timur Sipolu-polu sedang bersihkan Ikan Mas

Kata Dita, kebutuhan Ikan Mas tersebut ditelusurinya berdasarkan perbincangan dengan rekan satu Kampus di USU Medan yang warga Pasaman Sumatera Barat, bahwa disampaikannya waktu itu bahwa warga Madina doyan Ikan Mas, buktinya hampir  3 Ton/Harinya didatangkan dari wilayah Pasaman Sumatera Barat.

            Kebetulan, ujar Dita, minggu ini dia mencoba menelusuri diwilayah Mandailing Natal, tempat penjualan Ikan Mas ada 10 Tempat dan paling sedikit dalam satu tempat mendatangkan Ikan Mas dari Sumbar 300 Kg dan kalau 10 tempat kita samakan berarti minimal 3.000 Kg (3 Ton) harinya, tentu jumlah yang sangat banyak untuk kebutuhan masyarakat di Mandailing Natal.

            Persoalannya..? ujar Dita, kenapa Dinas Kelautan dan Perikanan dan Bupati Madina dan lebih-lebih DPRD Madina tidak melihat keadaan ini, berapa milyar uang kita dibawa ke Sumbar, apa kekurangan kita, air cukup, lokasi banyak, pakan bisa diolah di wilayah kita jika kita mau, sebab bahannya sangat banyak, tentu yang kurang kita niatnya.

            “ Tiap hari saya buka Facebook, banyak mengaku tokoh dan hebat, sampai-sampai ada yang mengatakan Presiden Bodoh dan Goblok, tapi Ikan Mas saja didatangkan dari Sumatera Barat, sayur dari Berastagi dan Bukit Tinggi,semua dari luar, kita usahakanlah ke arifan lokal kita biar kita makin sejahtera, jangan hanya menyalahkan Presiden kita,” ujarnya( Put/red)

 

 

 

 

Admin : Siti Putriani Lubis

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.