
MASYARAKAT Pantai Barat, selama ini terkesan ” Diam ” terkait dengan CSR dari seluruh Perusahaan yang sangat banyak diwilayah tersebut, meskin masyarakat ” Mengeluh ” Tentang Infrasturuk yang sangat Buruk di daerah paling barat Mandailing Natal tersebut.
Selama hampir Bulan November dan Desember 2022, sejumlah Media Online dan Youtube, mengangkat keluh – kesah masyarakat sekitar Infrasturuktur jalan yang buruk, maupun pasilitas umum lainnya dan satu dan dua Media Online juga sempat memuat berita Klarifikasi dari PUPR, Bupati dan Wakil Bupati.
Apa salah di Klarifikasi..? Mau tau jawabnya ” Tidak Ada Yang Menyalahkan ” Karena Klarifikasi Infrastutuktur jalan yang buruk adalah hak dari PUPR, Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal, menjelaskannya kepada masyarakat.
Jalan Dibiarkan Hancur Jadikan Sawah
Mencuat semacam ‘gugatan’, sejauhmana tanggungjawab sosial perusahaan di Pantai Barat. Gugatan pun makin bergema.
“Bagaimana kontribusi perusahaan kepada masyarakat di Pantai Barat? Apa yang mereka perbuat untuk masyarakat sekitar, setelah bertahun-tahun mengeruk keuntungan bumi Pantai Barat,” ujar H. A. Yasyir Ridho Loebis, SH, ST, MSP.
Pernyataan ” menggugat ” ini disampaikan mantan Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara menjawab Wartawan, melalui sambungan telepon seluler, Rabu (14/12) malam yang lalu.
Tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), adalah suatu konsep sosial, yang harus dimiliki perusahaan.
Perusahaan juga memiliki tanggungjawab terhadap masyarakat, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek kegiatan perusahaan.
“Nah, pertanyaannya, dampak sosial apa yang sudah mereka lakukan? Apa yang sudah mereka berikan kepada masyarakat melalui dana CSR mereka miliki dan wajib diberikan kepada masyarakat…?,” ujarnya.
Sejatinya, lanjut Yasyir Ridho, perusahaan harus memprioritaskan masyarakat di lingkungan tempat usahanya berada sebagai tempat menyalurkan CSR-nya, sehingga keberadaan perusahaan itu membawa kemaslahatan bagi warga sekitar.
“Pertanyaanya, adakah CSR itu disalurkan? Kemana CSR itu tersalur,,,? Kenapa mayarakat Pantai Barat sepertinya tidak merasakan adanya manfaat dari CSR itu, atau lebih parah lagi sepertinya tidak merasakan adanya manfaat dari begitu banyaknya perusahan terhadap pembangunan masyarakat, baik secara fisik maupun SDM-nya,” ujar politisi Partai Golkar itu lagi.
Putra Pantai Barat ini mengaku miris melihat kondisi masyarakat saat ini, termasuk jalan dibiarkan tak terurus.
“Coba tanya, masyarakat butuhkah mereka terhadap jalan itu???? Kalau tidak butuh, itu jadi mubazir. Kan Lebih baik jalan-jalan yang tidak dibutuhkan masyarakat dijadikan sawah atau kebun untuk masyarakat,” ujarnya.
Yasyir Ridho Loebis mengungkapkan, kalaulah jalan itu sebenarnya sangat dibutuhkan masyarakat!!! “Kenapa tidak dijadikan prioritas?”
“Soal pemekaran Pantai Barat, setuju banget. Tujuan pemekaran, seharusnya dalam rangka menyejahterahkan masyarakat, sekaligus memotong jarak atau lebih mendekatkan pemerintah untuk melayani masyarakatnya. Jadi, apa lagi?” ujar Yasyir Ridho Loebis( Bersambung Terus)
Liputan Irham Hagabean Nasution,SH
Admin : Iskandar Hasibuan.