MASYARAKAT Kota Panyabungan yang terlelap tidurnya sekitar pukul 02.20 Wib di kagetkan dengan adanya teriakan “ Api… Api… Api.. “ dari warga yang menyaksikan bahwa Lost Pasar Baru dibarisan paling belakang Sabtu dinihari(16-6) yang belum diketahui asal usul pertama sekali apinya muncul secara perlahan-lahan menghabiskan Lost dan Kios yang ada dipaling belakang hingga ke depan barisan Kios baik lantai satu(1) maupun Dua(2) satu demi satu terbakar.
Tim Wartawan Malintang Pos Group yang turun langsung ke lokasi kebakaran, melaporkan bahwa api muncul pertama sekali dari Lost paling belakang lantai dasar, kemungkinan masih suasana Lebaran dan kejadiannya diperkirakanSabtu dinihari (16-6) pukul 02.20 Wib baik penjaga malam maupun masyarakat yang menyaksikan pertama sekali kesulitan menghubungi Pemadam Kebakaran, apalagi siatuasi masih menjelang Idul Fitri 1439 H yang kedua .
antai dasar Pasar baru
Pengakuan masyarakat di lokasi Kejadian, bahwa mobil Pemamadam Kebakaran baru datang sekitar setengah jam setelah api semakin membesar dilantai dasar yang sebagian lantai atas telah mulai dilalap api, sebab mayoritas Lost yang terbakar adalah penjual kelontong yang mudah terbakar dan ditambah kemungkinan arus listrik banyak yang terpaksa tanpa pengawasan dari pihak PT.PLN Ranting Panyabungan.
Sebenarnya, tanpa menuduh atau pun mendeskreditkan pihak Pemadam Kebakaran yang di Pos kan di Satpol PP Madina Kompelek Kantor Bupati Lama, seharusnya mobil Damkar minimal stan by ada di Kompelek Pasar Baru dan uniknya bukan juga menyalahkan hendaknya Bupati Madina yang sangat cepat datang ke lokasi dapat melakukan Evaluasi terhadap pengelolaan Damkar yang boleh dikatakan kurang agresif, bukan tidak bekerja, tetapi kurang sigap dalam menjalankan misinya “ Pantang Pulang Sebelum Padam”
Kenapa..? seperti pada pagi hari sekitar pukul 08.30 Wib datang mobil Damkar sempat Kadis PUPR Madina Syahruddin ST, Kabid di Infokom Madina terlibat langsung mengatur Damkar sambil mengangkat barang-barang untuk mengatur Damkar agar masuk, ternyata setelah kesulitan mengatur dengan supir yang kelihatan susah memutar mobil ternyata Air di Damkar kosong “ Kenapa Tidak Dibilang Airnya Kosong “ untuk apa datang Mobil Damkar datang yang kosong, kata warga dengan nada kesal.
Kembali kepada Kebakaran, sejak pukul 02.30 Wib ( Sabtu dini hari) sudah kelihatan masyarakat sekitar Sipolu-polu dan Panyabungan II yang datang bahu membahu untuk memadamkan api,apalagi para pedagang atau pemilik Lost dan Kios yang juga berteriak teriak dengan mengatakan “ Tolong Kain ku… Tolong Kios ku… Tolong dibantu Kios ku sudah terbakar, Allahu Akbar… Allahu Akbar… Musnbah sudah daganganku yang baru kubelanjakan menjelang Idul Fitri “ kalimat itu silih berganti kedengaran dikegalapan malam sambil berteriak histeris masyarakat.
Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution dengan beberapa stafnya terus kelihatan memberikan motifasi dan semangat kepada stafnya yang terjun, serta Pihak Polres Mandailing Natal, Dandim 0212/TS diwakili Koramil 13 Panyabungan serta satuan TNI-AD lainnya juga langsung membantu pemilik Kios dan lost untuk memadamkan api serta mengangkat barang masyarakat yang memiliki Kios dan kalau Lost yang berada dilantai dasar barangnya sangat minim yang berhasil diselamatkan, sebab api berasal dari sekitar Lost lantai dasar Pasar Baru Panyabungan( Bersambung Terus)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md