PEMERINTAH Sepertinya sudah kehabisan akal untuk mengatasi tumpukan sampah yang setiap pagi di hampir 15 titik di jalan – jalan seterategis di Kota Panyabungan, karena hingga sekarang tingkat kesadaran warga sudah semakin parah.
Maksudnya..? Siapa yang buang sampah ke tempat – tempat di 15 titik di Panyabungan, jelas warga, kenapa dibuang sembarangan, karena sudah tentu kesadarannya sudah rendah untuk hidup bersih dan ditambah pemerintah juga lebih dominan menonton serta menghabiskan anggaran.
Buktinya, dalam APBD tahun 2019 lalu tercantum kurang lebih Rp 3,3 milyar untuk menangani sampah di Mandailing Natal, tapi sampah semakin menumpuk dan dikritik pemerintah ” Uring – Uringan ” aneh kan.
” Kesadaran Warga Kurang dan mungkin sudah parah, ” kata-kata itulah yang diucapkan pemerhati kebersihan ketika Wartawan memotret tumpukan sampah di Jln. Lintas Timur Panyabungan.
Apakah dibiarkan..? Jelas tidak, hanya saja Kadis Lingkungan Hidup, Camat Panyabungan dan Lurah se Kota Panyabungan, mungkin sudah tidak peduli lagi dan mungkin DLH saja yang mengangkut sampah disebabkan ada anggaran yang harus dipertanggung jawabkan.
Solusinya adalah Lintas Sektoral, bukan Bupati yang harus turun langsung,tapi mungkin Kadis DLH dan staf tidak memahami amanah yang diberikan Bupati dan semakin lengkap dengan minimnya kesadaran warga untuk membuang sampah.
Penulis pernah tanya Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, SH tentang penanganan sampah, mengatakan kuncinya kesadaran warga yang membuang sampah dan pemerintah juga harus mengikuti kesadaran warga, jangan warga sudah berbuat, lalu pemerintah diam dan tidak bergerak pula, sama-sama kita mengatasinya,yakinlah perlu kesadaran dan kebersamaan, ujarnya( dita)
Liputan : dita risky saputri hasibuan, SKM
Admin : iskandar hasibuan