INFRASTURUKTUR adalah isu yang menjadi jantung kepresidenan Jokowi dan beserta kampanyenya dalam Pilpres 2019. Di sejumlah liputan media, Jokowi sering tampil dengan helm putih sebagai presiden yang selalu menyempatkan diri untuk memeriksa dan meresmikan proyek infrastruktur di seluruh Indonesia.
Jokowi mengaku telah berhasil membangun 947 km jalan tol, 3.432 km jalan raya, 39 km jembatan, 10 bandara, 19 pelabuhan, dan 17 bendungan hanya dalam periode empat tahun. Dalam pidatonya di debat Pilpres kedua, Jokowi mengklaim bahwa dana desa yang ia salurkan telah menghasilkan 191.000 km jalan desa dan 58.000 unit irigasi dalam tiga tahun terakhir.
Ia yakin pembangunan infrastruktur secara masif akan memajukan perekonomian Indonesia. Yang dilakukan Jokowi tak perlu dibantah. Ekonom pembangunan akan sepandangan bahwa membangun infrastruktur akan meningkatkan mobilitas, mengurangi biaya logistik, dan mendorong perekonomian inklusif.
Mahzab Keynesian juga akan mendukung belanja pemerintah untuk infrastruktur karena kebijakan fiskal yang demikian akan menstimulasi pertumbuhan. Dan semua akan setuju bahwa Indonesia perlu membangun infrastruktur secara cepat untuk menebus ketertinggalan ( dikutif dari berita Tirti.id)
Mungkin, karena itulah masyarakat Desa Siobon Julu, Desa Siobon Jae, Desa Aek Mata, Desa Sopo Batu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang mengeluhkan kondisi Infrasturuktur jalan ke daerah mereka untuk ditinjau langsung Ketua DPC.PDI Perjuangan Kabupaten Mandailing Natal Iskandar Hasibuan secara langsung.
Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan yang turun langsung bersama sejumlah Wartawan, Sabtu (29-6) langsung menerima keluhan masyarakat “ Bupati Madina Pernah Berjanji Akan Membangun Jalan ke daerah kami pada waktu kampenye Pilkada Bupati yang lalu dan juga sejumlah anggota DPRD dan Calon DPRD Madina Priode ke priode selalu berjanji kepada masyarakat “ sebut masyarakat ketika pas bertemu dengan Iskandar Hasibuan.
Menurut Iskandar Hasibuan, jika memang benar janji Bupati dan anggota DPRD Mandailing Natal adalah hal yang wajar dan lumrah, hanya saja yang kita sesalkan dalam masalah kondisi jalan ke 4 desa yang berada di Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, adalah ketidak mampuan Kadis PUPR Madina Syahruddin Lubis,ST dan nggak mungkin Bupati lupa dengan kondisi jalan ini, pasti sudah disampaikan kepada stafnya agar segera ditindak lanjuti.
Yang janji kan Bupati dan Calon serta ang.DPRD Madina…? Tanya Wartawan “ Janji itu mungkin benar, tapi Bupati juga mungkin sudah memerintahkan, hanya saja Kadis PUPR Madina kita sekarang ini super sibuk, kalau anggota DPRD yang janji adalah hal yang lumrah, mungkin mereka menunggu dari Pemerintah juga, kalau disampaikan mungkin sudah melalui pandangan Fraksi atau hasil reses anggota DPRD, saya yakin itu, Cuma Kadis PUPR kita ini kurang proaktif, mungkin,” ujar Iskandar Hasibuan dihadapan warga 4 desa tersebut.
Yakinlah, ujar Iskandar Hasibuan, keluhan masyarakat 4 desa ini akan kita perjuangkan langsung ke Bupati dan kepada DPRD nantinya akan kita sampaikan, apalagi kemungkinan anggaran APBD Madina,belum cukup untuk memperbaikinya, sabarlah warga, akan kita perjuangkan, bukan anggota DPRD saja yang bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat ( Bersambung Terus)
Liputan : Nanda Sukirno/ Suaib Nasution
Admin : Dina Sukandar