PURBA LAMO(Malintangpos Online): Puluhan massa tergabung dalam Koalisi Pemuda dan Mahasiswa Madina melakukan unjuk rasa di base camp PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal) Purba Lamo (10/3) menuntut agar korporasi asing yang diakuisisi KS Orka segera tutup total atas praktek mal operasional dan pelanggaran berat SOP (Standard Operating Procedure) pada tragedi 25 Januari 2021 yang menewaskan 5 orang warga dan 52 orang lainnya terpaksa mendapatkan perawatan serius.
Massa yang datang sekitar pukul 14.30 ini mengendarai 2 unit kendaraan roda 4 dan membawa pengeras suara sound system ini dikawal ketat puluhan personel dari Polres Madina.
Koordinator Aksi Dedy Jackson dalam orasinya menuntut sikap tegas Kementerian ESDM untuk menjatuhkan sanksi kepada PT SMGP.
“Kementerian ESDM jangan plin plan dan terkesan tunduk kepada PT SMGP yang sarat masalah. Pencabutan izin PT SMGP adalah konsekwensi paling logis dan pantas diterima atas kematian masyarakat Madina. PT SMGP harus tutup dan angkat kaki dari bumi Gordang Sambilan” teriak Koordinator Aksi Dedy Jackson dari AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) yang disambut teriakan “usir PT SMGP” berkali-kali oleh rekan-rekannya.
Dijelaskan, kesalahan fatal berulang kali yang dilakukan oleh PT SMGP tidak dapat lagi dibenarkan secara nalar sehat dan regulasi apapun.
“Ini menyangkut nyawa manusia yang tidak bisa dibeli. Kita minta Kementerian ESDM untuk bersikap tegas menghentikan seluruh aktivitas PT SMGP demi keselamatan rakyat sesuai UU 21/2004 tentang Panas Bumi dan Permen ESDM No.77/2007. Penutupan PT SMGP adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar” tegas Dedy.
Sedangkan orasi Ketua LSM Fokrat Aswardi Nasution menyatakan PT SMGP harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum, moral management perusahaan yang dinilai amatiran dan amburadul. “Presdir Yan Tang dan Direktur Rissa Glorius Pasikki harus diseret ke ranah hukum dan ditetapkan sebagai tersangka utama. Kita meminta Kapoldasu untuk tegas, adil, profesional untuk mengusut tuntas kasus hukum ini dan jangan main-main. Kita akan pro aktif mengkawal kasus ini” teriak Aswardi yang mantan Ketua PC Satuan Pelajar Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kab Madina ini
Sekitar 2 jam berorasi secara bergantian, namun perwakilan perusahaan enggan berhadir untuk menanggapi membuat situasi hampir memanas. “Inilah potret perusahaan yang arogan dan amatiran, dan tidak aspiratif. Bila tidak ada respon positif terkait pernyataan sikap kita. Dalam jangka 7×24 jam kita akan kembali demo dalam eskalasi massa lebih besar” tegas Ketua Basara Al Washliyah Abdi P. Hasibuan, S.P
Tak lama berselang setelah membacakan pernyataan sikap, massa pun membubarkan diri dengan tertib. Adapun elemen yang tergabung adalah AMPI Madina, Madina Institute, DPD KNPI Madina, SAPMA PP , PC GMPI, PC GPK, Basara dan sejumlah elemen lainnya.(Rel)
Admin : Iskandar Hasibuan