KEMUNGKINAN Kita sebagai masyarakat Kabupaten Mandailing Natal,Sumatera Utara, masih ingat dengan kejadian dua(2) bocah pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru yang “Tenggelam” di Bak Penampungan PT.SMGP sekitar 29 September 2018 yang lalu yang menewaskan Irsanul Mahya(15) dan Muhammad Masawi(15) yang tenggelam dan hingga sekarang tidak diketahui siapa yang menjadi tersangka dari kejadian itu.
Sementara, selama Bulan Januari 2020 masyarakat Desa Purba Julu Kecamatan Puncak Sorik Merapi, merasa terusik dengan “ Limbah “ Perusahaan Panas Bumi PT.SMGP, karena telah mencemari air persawahan, air ke Mesjid serta air untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari, sehingga dipimpin Kepala Desa, usai Sholat Jumat (24-1) masyarakat mendatangi lokasi Sumber Air Aek Raja yang saat ini sejumlah alat berat perusahaan sedang mengerjakan pembuangan limbah.
Masyarakat yang dipimpin langsung Kepala Desa, usai Sholat Jumat(24-1) dengan berjalan kaki dan naik Sepeda Motor bergerak dari Desa Purba Julu sejauh sekitar 3 Km, sambil masyarakar “ Mengutuk Keras sikap PT.SMGP “ yang benar-benar kurang peduli dengan keluha kesah warga selama ini dan setiap disampaikan selalu “ Akan dan Segera “ tapi semua yang disampaikan oleh warga selalu dianggap oleh perusahaan raksasa dengan sikap acuh tidak acuh, karena itu warga mendatangi pekerja yang sedang membersihkan lokasi disekitar Sumber Aek Raja yang mengalir ke Desa Purba Julu.
Sekitar setengah jam warga setelah sampai ke lokasi, pihak PT.SMGP yang diwakili oleh Wisnu Cs langsung mengajak Kepala Desa(Kades) untuk berbicara, terlihat Kades beberapa tokoh masyarakat menceritakan kondisi ril dampak Limbah PT.SMGP yang telah membuat masyarakat resah, karena satu-satunya air yang mengalir ke desa tersebut adalah dari sumber Aek Raja.
Mendengar itu, Wisnu Cs dengan gayanya bicara, membuat salah satu dari warga Desa Purba Julu “ Rahmad Bereok” langsung bicara lantang “ Bapak pintar ngomong, yang kami butuhkan air bersih, bukan basa-basi, kami orang baik, paham Bapak, semua sudah kami temui dan ajak bicara, apalagi saudara Adi, serta bapak-bapak yang datang ini, tapi kalian kerja seenak dan suka-suka kalian,” membuat suasana hening dan pihak PT.SMGP terlihat bingung dan seperti merasa bersalah.
“ Tolong semua yang kerja disini di stop dulu, sebelum ada kepastian bagaimana caranya permintaan kami terhadap air bersih, jangan janji-janji, kapan waktunya, kalau ngomong bapak ngak kami percaya, karena sudah sering kami sampaikan, kapan , berapa hari, serta jangan ada aktivitas perusahaan selama belum ada kepastian,” ujar Rahmad Bereok dengan lantang dan tegas kepada perwakilan PT.SMGP.
Kalian, tau ngak, kami warga Desa Purba Julu baik, tapi kebaikan kami jangan kalian anggap sepele, atau kami stop langsung aktivitas kalian semua, atau kami dirikan tenda-tenda di jalan sepanjang menuju PT.SMGP, jangan enak dikalian saja, kami butuh air bersih, bukan janji-janji dan omongan seperti yang bapak bilang, ujar Rahmad lagi.
“ Kapan kalian bersihkan sumber air ini, berapa hari, kami harus ada pegangan kami, jangan hanya bicara, hitam diatas putih harus dibuat, karena kami ke tempat ini menandakan bahwa kami keberatan, sejak dulu kami sudah sampaikan, tapi ngak didengar,” ujar Rahmad sambil menunjuk-nunjuk Wisnu Cs sebagai perwakilan PT.SMGP menjumpai masyarakat.
Setelah itu, Wisnu Cs dengan logat Bahasa Indonesia kental logat jawanya, mengutarakan menerima usul masyarakat, kebutuhan air bersih untuk kepentingan masyarakat Desa Purba Julu hari ini juga di distribusikan langsung ke masyarakat, karena air minum sangat diperlukan sekali.
Kata Wisnu, bahwa pihaknya dari perusahaan memahami apa yang disampaikan oleh Kepala Desa dan Rahmad, berikan kami waktu dua(2) hari untuk menentukan kapan kami bisa untuk membersihkan air, karena harus dibuat Pipa untuk mengalirkannya, agar air ke Desa Purba Julu tidak tercemar lagi.
“ Kami memahami tuntutan masyarakat, kalaupun saya dipihak bapak atau dipihak Rahmad Cs, kemungkinan akan lebih garang lagi, soal surat ayo kita ke kantor untuk kita rumuskan bersama-sama,” ujar Wisnu dan masyarakat dengan tertib kembali ke desanya masing-masing dan beberapa orang mewakili berangkat ke Kantor PT.SMGP untuk membuat surat yang diinginkan oleh masyarakat,sebagai bukti pernyataan perusahaan untuk ditunjukkan ke masyarakat.(Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan,SE