MEMBICARAKAN Aspirasi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, maka kita akan teringat dengan masalah Sampah, Jalan Rusak, Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian yang selama ini masih menjadi dilema ditengah-tengah masyarakat disebabkan dalam kondisi sekarang APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) sekitar Rp 1,6 Triliun, nampaknya belum bisa menyahuti aspirasi masyarakat dari tahun ke tahun.
Karena itu, Wartawan Malintang Pos Group yang secara langsung melakukan Investigasi terhadap masalah sampah dan Jalan Rusak diwilayah Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Barat dan Hutabargot, melaporkan bahwa persoalan sampah walaupun Drs.H.Dahlan Hasan Nasution sebagai Bupati Madina, telah langsung turun mencari solusi persoalan sampah yang diambil sampelnya tumpukan sampah di simpang empat(4) SMA Negeri 1 Panyabungan, sekarang sudah bersih dan tidak ada lagi sampahnya.
Tumpukan sampah terjadi dimana-mana di Kota Panyabungan, bukan karena petugas Kebersihan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, melainkan lebih dominannya akibat kesadaran masyarakat yang kurang dalam membuang sampah dan ditambah armada pengangkut sampah juga kalau seperti di Kota Panyabungan,setiap harinya minimal 5 Unit bolak-balik mengelilingi Kota Panyabungan, baru bisa diatasi.
Selain itu, ketersidiaan anggaran harus menjadi perhatian Pemerintah dan DPRD Madina, sebab kita mengambil contoh tenaga kebersihan yang diajak bincang-bincang honornya jauh dari UMR Kabupaten dan ditambah tenaga kebersihan yang ada baik tukang sapu Jalan-Jalan Kota Panyabungan maupun pengangkut sampah ke Dump Truk sangat sedikit, sehingga kalau pagi maka akan kelihatan sampah di sepanjang jalan dibuang oleh masyarakat dengan sembarangan.
Oleh sebab itu, jika kita mau daerah kita bersih, Indah dan Nyaman, sebaiknya DPRD Madina memanggil Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Keuangan, Bappeda, Kadis Perkim, Kadis PUPR, Camat, Kades/Lurah untuk mengetahui berapa yang layak anggaran agar Kota Panyabungan Bersih dan memberikan kewenangan kepada Kades/Lurah untukmempertanggung jawabkan daerahnya masing-masing, tapi dengan syarat anggaran juga dikasih.
Mungkinkah itu ..? Itulah makanya Wartawan Malintang Pos Group turun langsung menjemput aspirasi masyarakat, apakah sebenarnya yang membuat suitnya masalah sampah ditangani di Kota Panyabungan selama ini.
Jalan Rusak Harus Diperbaiki
Untuk kita ketahui bersama, bahwa Jalan merupakan kebutuhan manusia yang sangatlah penting untuk kita sebagai manusia yang melakukan aktivitas, jalan adalah akses menuju tempat yang kita inginkan.
Tahukah anda jalan rusak merupakan masalah serius di daerah Indonesia khususnya di Kabupaten Mandailing Natal, terdapat jalan rusak yang cukup banyak akses jalan utama di Kabupaten Madina sangatlah buruk, jalanan rusak dan jalanan berlubang.
Malahan sebagian besar jalan raya di daerah Kabupaten Madina rusak total, di jalan raya Kota Panyabungan Kabupaten Madina pun cukup mengalami masalah tapi tak separah Jalan Kabupaten yang ada di berbagai desa, misalnya Ruas Jalan Aek Godang – Runding – Hutabargot di Panyabungan Barat/Kecamatan Hutabargot, sudah selayaknya pihak PUPR melihat secara langsung agar masyarakat tidak mengeluh lagi.
Kenapa.. ? Karena, Semakin meningkatnya volume kendaraan di Indonesia semakin bertambah pula pengguna jalan, bayangkan oleh kita apakah kita nyaman setiap hari harus menggunakan kendaraan yang melewati jalan rusak ataupun berlubang? tentulah kita tidak nyaman.
Ada dua kerugian yang sangat penting yang harus kita terima ketika kita harus setiap hari melewati jalanan rusak, yaitu perjalanan kita terhambat menjadi lambat sampai ke tujuan pun tidak akan on time dan onderdeal di kendaraan kita pun akan mudah rusak.
Kerugian ini akan terus kita rasakan selama jalan yang di lewati kita masih rusak dan berlubang. Pada musim kemarau jalanan berdebu jika di lewati kendaraan dan debu-debu tersebut sebagai polusi udara yang dapat merusak lingkungan hidup dan mahluk hidupnya sebaliknya jika musim hujan tiba jalanan rusak dan berlubang itu berubah menjadi kolam-kolam seakan-akan menjadi ranjau buat si pengendara, kita harus pintar-pintar memilih dan memilah dalam melewati ranjau tersebut kalau tidak maka kita akan terjebak.
Jalanan rusak dan berlubang pun merupakan tantangan dan rintangan untuk si pengendara yang bisa berujung maut, angka kecelakaan di jalanan rusak cukup banyak dan sering terjadi. Apakah kita mau seumur hidup melewati atau menggunakan jalan yang rusak?
Menurut saya tentulah tidak mau karena kita ingin yang terbaik dan ingin lancar dalam perjalanan tanpa ada kata “kecelakaan”. Peran pemerintah dalam mengatasi masalah ini sangatlah penting dan pemerintah harus cepat-cepat bertindak untuk memperbaiki dan menjaga. Setelah pemerintah melakukan tindakan kita sebagai masyarakat harus bisa mendukung dan jangan sampai merusak.
Supir Angkota Jurusan Panyabungan – Runding Padli Rangkuty di stop di ruas Jalan Desa Runding Kec.Panyabungan Barat, mengatakan bahwa ongkos dari Aek Godang – Runding sekitar Rp 7.000,-/orang hanya sekitar 14 Km, sebab mahalnya ongkos angkot disebabkan jalan yang rusak antara Kelurahan Longat – Hutatonga – Runding dan kalau dari Panyabungan – Runding Rp 14.000,-/orangnya.
“ Masyarakat mau tidak mau harus naik dan bayar mahal, sebab sangat jarang kenderaan yang mau mengambil rute ke Runding, apalagi Panyabungan – Runding – Hutabargot, makin tidak seberapa angkot yang mau mengambil rute nya, sebab mobil mudah rusak,” ujar Padli dengan nada mengharap agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak(Bersambung Tiap Hari)
Admin : Siti Putriani Lubis