Liputan Khusus Malintang Pos Group(1), Program Dinkes Madina ” Gagal Total” dan Maraknya Demo

Bunga Lavender dibiayai APBD tahun 2017

MENGINGAT  Maraknya aksi-aksi demo yang dilakukan masyarakat terhadap kinerja drg.Ismail Lubis sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal, akhir-akhir ini dan ditambah juga banyaknya surat pengaduan masyarakat yang disampaikan baik kepada aparat penegak hukum diwilayah Mandailing Natal, Medan maupun Jakarta,membuat Pimpinan Redaksi Malintang Pos Group menurunkan 5 Wartawannya untuk melakukan Investigasi keseluruh Puskesmas maupun pasilitas kesehatan lainnya.

            Mungkin masih ingat masyarakat Kabupaten Mandailing Natal bahwa APBD Madina Cq.Dinas Kesehatan Madina Tahun 2017 mempunyai program-program yang telah dituangkan dalam APBD, ada yang berhasil dan cukup banyak juga yang gagal dilaksanakan, padahal setiap tahunnya anggaran APBD baik sumber dananya DAU/DAK milyaran rupiah digelontorkan,meskipun pada waktu pembahasannya di DPRD sama sekali tidak pernah ditinjau apakah layak atau apa manfaat dan fungsinya jika anggaran dibuat dalam program Dinas Kesehatan setiap tahunnya.

Kantor Dinas Kesehatan Madina Pilce Line

Contoh, dalam APBD Madina Cq. Dinas Kesehatan Madina ada paket proyek yang mata anggarannya “ Pengadaan Tanaman Pengusir Nyamuk”  dengan kegiatan “ Pencegahan Penularan Malaria” dengan anggaran Rp 200.000.000,- adalah salah satu program gagal yang sampai sekarang ini kita ketahui bahwa Penyakit Malaria semakin merajalela diwilayah Mandailing Natal,yang dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang diperiksa diberbagai pemeriksaan darah selalu terserang malaria.

            Selain itu, untuk diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat bahwa Kegiatan Hari Kesehatan Nasional(HKN) Tahun 2017  di APBD Madina ditampung anggaran Rp 127.675.000,- yang masyarakat lihat sendiri kegiatan yang dilakukan secara jujur harus kita akui bersama adalah menghambur-hamburkan uang rakyat yang manfaatnya sama sekali tidak ada bagi masyarakat Mandailing Natal.

            Untuk diketahui oleh masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, bahwa Dinas Kesehatan Madina selama tahun anggaran 2017 jika hendak melakukan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dalam APBD Madina Tahun 2017 ditampung Rp 700.000.000,- tentu suatu angka yang sangat pantastik dan luar biasa sekali dalam satu tahun.

            Timbul pertanyaan, apakah program/kegiatan yang tiga(3) itu saja sudah mencapai milyaran itu, apa keuntungan yang diperoleh untuk Kesehatan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang berada di 404 Desa/Kelurahan serta 23 Kecamatan, tentu jika kita masyarakat Mandailing Natal,melihat anggaran itu sangatlah bertolak belakang dengan keinginan rakyat Mandailing Natal.

            Siapa yang salah…? Mau tau jawabnya, ia kita semua, DPRD ketika melakukan pembahasan di Komisi 4 sampai Badan Anggaran (Banggar) kemungkinan sama sekali tidak pernah meninjau atau melihat relaita asas manfaat kegiatan tersebut dan inilah yang harus dilakukan pengawasan oleh Inspektorat, DPRD serta BPK Perwakilan Sumut, tapi sampai sekarang kita lihat masih nihil pengawasan( Bersambung Besok).

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.