Liputan Khusus Malintang Pos Group(2), Proyek Tahun 2017 Dinas Kesehatan Madina Terus Disoroti

Ikan Nila Merah

PENGAWASAN Baik  yang dilakukan oleh Inspektorat, DPRD maupun BPK Perwakilan Sumut terhadap pelaksanaan APBD Madina Cq.Dinas Kesehatan Mandailing Natal tahun 2015-2016 maupun 2017 sebenarnya “Sama Saja” yaitu dengan laporan yang sama sekali tidak pernah ada temuan dari tahun ke tahun, sebab ada kemungkinan antara lembaga pengawas tersebut ada “ Permainan” yang sulit dibaca oleh masyarakat maupun penegak hukum.

            Makanya, banyak masyarakat yang “Bingung dan Bertanya-tanya” kenapa Dinas Kesehatan Mandailing Natal dibawah Kepemimpinan drg.Ismail Lubis terus disoroti masyarakat dari berbagai elemen, baik mahasiswa, ormas, LSM dan Pers juga terus mengangkat kasus-kasus yang didemo oleh masyarakat, buktinya seperti skm.Malintang Pos seringnya mengangkat berita tentang Dinas Kesehatan, lahirlah kebijakan instansi itu “Berhenti Berlangganan Koran” memang alasannya tidak dibuat, tetapi ada dugaan akibat berita yang muncul di Malintang Pos akhir-akhir ini.

            Proyek Tahun 2017 yang paling disoroti oleh masyarakat akhir akhir antara lain Jaminan Persalinan/Jampersal sumber Dana DAK  dengan pagu anggaran Rp 5.050.939.000,- Fakasi (Jasa Medis dan Paramedis Puskesmas Sumber Dana BPJS Kes) sebesar Rp 17.244.022.692,-lokasi Kecamatan Panyabungan, Fakasi( Jasa Medis dan Paramedis) BPJS di Puskesmas (Sumber Dana BPJS Kesehatan) Rp 19.369.498.692,- lokasi Kabupaten Mandailing Natal.

            Sedangkan proyek yang diharapkan oleh masyarakat segera diawasi oleh DPRD,Kejaksaan ataupun Tim Saber Pungli adalah proyek Dinas Kesehatan Kab.Madina Tahun 2017 adalah Pengadaan Ikan Nila Merah Rp 200.000.000,- Lokasi Kecamatan Panyabungan dinilai masyarakat adalah proyek gagal yang tidak bisa dipertanggung jawabkan oleh Dinas Kesehatan jika dilakukan pengawasan.

            Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah dengan tegas mengatakan, bahwa jika uang Rp 200.000.000,- dibelikan/dibelanjakan untuk pembelian Ikan Nila Merah sudah berapa ekor ikannya dan manfaatnya tentu untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria tentu sudah luar biasa.

            Namun, katanya, yang kita khawatirkan akibat lemahnya pengawasan dalam mengelola anggaran Pengadaan Ikan Nila Merah yang waktu pekerjaannya Juli – September 2017 tersebut ada dugaan proyek ini hanya dibelanjakan tidak sejumlah Pagu anggarannya, bukan fiktiftapi dibelanjakan hanya untuk membuat dokumentasi dan pertanggung jawaban saja.

            “ Ikan Nila Merah Rp 200.000.000 Ngeri juga jumlahnya, kalau ditanyakan kepada Kadis Kesehatan Madina, nanti pasti dijawab “ Udah Kita Belanjakan, Ini dokumennya, kalau mau buktikan ia cari ketempat dimana kita lepas Ikannya” mungkin ia, proyek seperti inilah yang memang tidak pernah diawasi oleh DPRD, kemana dilepas, atau kepada siapa diserahkan,” ujarnya dengan nada bertanya( Bersambung Terus)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.