Liputan Khusus Malintang Pos(1), Warga Dua Desa di Siabu Dikepung Banjir Terus

Desa Muara Batang Angkola masih banjir/Foto Putri Lubis

MELAKUKAN Liputan khusus pada saat musim hujan diwilayah Mandailing Natal, sekarang ini bukanlah tugas yang ringan, selain harus melalui medan yang sangat berbahaya juga banyak masyarakat yang dijumpai mengatakan “ Salah Siapa “ sehingga untuk mendapatkan keterangan dan komentar warga diberbagai desa dan daerah selalu terkendala disebabkan masyarakat lebih mementingkan keselamatan jiwanya.

                Jumat 9 Nopember 2018 usai Sholat Jumat, Wartawan Skm.Malintang Pos Group dipimpin langsung Iskandar Hasibuan,memulai liputannya dari wilayah Desa Muara Batang Angkola dan Desa Hutagodang Muda Kecamatan Siabu yang hari itu sebagian masyarakatnya lebih berdiam diri dirumah disebabkan untuk melakukan aktifitas selain karena hari Jumat, juga wilayah Desa Muara Batang Angkola sekitar 80 % desa tersebut masih terendam luapan Sungai(Aek) Batang Gadis juga dampak hujan yang masih turun.

            “ Sudah 4 Hari kami dikepung banjir, bantuan yang datang baru Mie Instan dan juga bantuan medis dari Puskesmas Siabu dibantu oleh Bidan Desa yang ditugaskan pemerintah di Desa Muara Batang Angkola,” ujar seorang bapak mengaku marga Hasibuan di Desa Muara Batang Angkola Kecamatan Siabu,Jumat(9-11) kepada Wartawan yang mengunjungi desa itu.

            Untuk sekarang ini, warga Desa Muara Batang Angkola yang sudah empat(4) hari dikepung banjir luapan sungai(Aek) Batang Gadis, sudah mulai diserang penyakit, antara lain penyakit kulit alias gatal-gatal, mencret, kembung, serta penyakit lainnya.

Warga Muara Batang Angkola yang chek kesehatan di Posko desa/Agus Hasibuan

Team  yang sempat dialog/bincang-bincang dengan masyarakat sedikit kaget mendengar penjelasan dari warga, bahwa desa mereka setiap tahunnya selalu merupakan langganan banjir yang sampai sekarang ini belum ada satu Profesor yang bisa menjawabnya, apalagi Pemerintah dan DPRD sama sekali belum mampu mencari jalan keluaranya agar warga terbebas dari langganan banjir yang setiap sungai/hujan akan mendapat kiriman banjir.

            Kenapa begitu..? mau tau jawabnya, Desa Muara Batang Angkola dan Desa Hutagodang Muda Kecamatan Siabu berada di posisi pertemuan Sungai (Aek) Batang Gadis dan Batang Angkola dan tidak jauh dari desa itu ada namanya “Lompatan Harimau” yang banyak tokoh dan penokoh yang selalu mempunyai pendapat segala macam untuk mengatasinya, namun sejak dulu atau puluhan tahun silam belum juga terjawab, sehingga kedua desa itu dipastikan tetap akan banjir selamanya jika pemerintah tidak mau menuntaskan lokasi “Lumpatan Harimau”

            Warga d desa itu mengakui, setelah puluhan tahun lalu, baru di Bulan Nopember 2018 inilah luapan paling hebat di wilayah itu, sebab selama ini kalau soal rumah terendam bagi warga sudah terbiasa setiap tahunnya, yang ditakutkan warga rumah mereka tidak terendam selama setahun, itu baru bingung masyarakatnya.

            Masih kata warga, kalaupun pemerintah Mandailing Natal ataupun Gubernur Sumut sampai sekarang belum mampu mencari solusi terkait desa itu, apa salahnya pemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan untuk jalan dan jembatan, serta pemerintah memperhatikan pertanian masyarakat, jangan seolah-olah warga kedua desa itu seperti bukan masyarakat Mandailing Natal, alias kurang diperhatikan.

Jembatan Parparauan di desa Hutagodang Muda/Foto Putri Lubis

Memang, ujar Hasibuan yang usianya sekitar 65 tahun itu, banyak lagi desa-desa di Mandailing Natal, yang setiap saat kena banjir atau rumahnya terendam, namun masyarakat Desa Hutagodang Muda dan Muara Batang Angkola sangat menginginkan Bupati dan DPRD Madina ter khusus wakil rakyat Dapil V(Lima) datang memberikan mutifasi kepada masyarakat agar warga semangat untuk menjalankan aktifitasnya.

            Mungkin, katanya, Team Redaksi Malintang Pos Group sudah melintasi jalan mulai dari Desa Sinonoan – Hutagodang Muda, terlihat tanaman padi masyarakat tumbuh dengan baik, banyak petani walaupun kondisi banjir tetap menjalankan aktifitas, itu semua dilakukan warga disebabkan paktor ekonomi masyarakat yang makin hari makin sulit disebabkan musim hujan yang melanda daerah kita akhir-akhir ini.

            “ Kami bukan cengeng, kami bukan malas, kami bukan peminta-minta, kami selalu optimis akan mampu mengangkat harkat dan martabat kami sebagai masyarakat, namun apa salahnya pemerintah dan DPRD mau melihat masyarakat secara langsung, walaupun hanya membawa Mie Instan seperti yang dibawa Camat Siabu Jumat(9-1) siang,” ujar Hasibuan kepada Team Redaksi Malintang Pos Group ( Bersambung)

 

 

Liputan : Siti Putriani Lubis

Admin : Dina Sukandar Hasibuan

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

Ribuan Peserta Ikuti Pawai Ta’aruf Pembukaan MTQ Ke- 58 Kota Medan

MEDAN (Malintangpos Online): Suasana meriah dan semangat kebersamaan terpancar di Pawai Taaruf MTQ ke- 58 Tingkat Kota Medan tahun 2025, Sabtu (19/4/25) di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan…

Read more

Continue reading
APRI Madina Apresiasi Ketegasan Bupati Hentikan Aktivitas PETI Menuju PERA

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Menyikapi dikeluarkannya surat perintah dari Bupati Mandailing Natal, Nomor 660/0698/DLH/2025 tanggal 17 April 2025 prihal penghentian Pertambangan Tanpa Izin (PETI) mendapat Apresiasi dari Katua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses