MASYARAKAT Desa Tanjung Mompang di Kecamatan Panyabungan Utara, atau sekitar 4-5 Km dari Kantor Camat Panyabungan Utara,Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, hingga Januari 2020 masih menunggu perhatian dari Pemerintah,untuk meningkatkan kondisi jalan dari Jalan Nasional – Tanjung Mompang yang kondisinya sangat Memprihatinkan.
“ Bupati dan Kadis PUPR Kab.Madina, sudah berkali-kali datang ke wilayah Desa Tanjung Mompang, tolonglah Malintang Pos, melihat secara langsung kondisi jalan yang hanya 4 Km kondisinya porak-poranda, ongkos dari Desa Tanjung Mompang – Mompang Jae Rp 5000,-/orang, tapi kalau anak sekolah Rp 3000,-/orang sekali jalan,” ujar pemilik WhatsApp No 08124557XXXX kepada Pimpinan Redaksi Malintang Pos, Selasa(21-1).
Disebutkannya, bahwa masyarakat Desa Tanjung Mompang adalah juga masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, maka wajarlah jika jalan yang hanya 4 Km dari Jalan Nasional (Pasar Mompang) mendapatkan perhatian pemerintah, tetapi sepertinya pemerintah belum mampu mengalokasikan anggaran hingga sekarang ini.
Pimpinan Redaksi Malintang Pos Iskandar Hasibuan, setelah mendapat WhatsApp tersebut langsung terjun ke daerah tersebut bersama dengan sejumlah Wartawan Malintang Pos, serta Fotografer dan persis 150 Meter dari Jalan Nasional – arah Tanjung Mompang, sudah nampak keadaan jalan yang mana “Aspal Terkelupas” dan sangat tidak wajar sekali daerah itu belum mendapatkan Aspal Hotmix., apalagi daerah tersebut adalah Kelurahan.
Ketika Wartawan mengabadikan/mengambil foto jalan ada seorang bapak bicara dari dari Kedai Kopi dengan logat Mandailing “ Dor Fotonya, Jalan Ngajungada di aspal “ sambil matanya melotot Wartawan yang mengambil foto.
Kenapa rupanya..? sesuai dengan pengakuan si Bapak yang diajak Bincang-bincang, sejak dulu era Tapanuli Selatan, jalan diwilayah Mompang Jae sudah bagus, namun sejak Mandailing Natal menjadi Kabupaten, sampai sekarang ini, belum pernah di aspal seperti jalan desa-desa lainnya diwilayah Mandailing Natal.
Kata bapak tersebut, silakan jalan sampai ke Desa Tanjung Mompang, mungkin saudara juga geleng-geleng kepala, kalau Bupati sudah berkali-kali melintas di daerah ini, apalagi beberapa hari yang lalu, bupati sudah lewat dari daerah ini, tentu sudah tidak perlu lagi kami memohonkannya, sebab sudah dirasakan bupati melintasi jalan daerah kami ini.
Sekitar 1,5 Km dari Jalan Nasional, Team Wartawan Malintang Pos, ketemu dengan masyarakat yang sedang mengambil Batu kali dan diajak dialog, bahwa sesuai dengan pengakuan Ibu Br.Lubis tersebut mereka mengambil batu dari Sungai (Aek) dengan upah Rp 60.000/Kubik dan hanya bisa diambil paling kuat 2 Kubik setiap harinya, itupun dengan anak kita.
“ Amang I ningruangku madung mangarosi kondisi jalan ke desa namion, ongkos sian kampung on tu pasar Rp 5000/halak sekali jalan, tai anggo anak sekola Rp 3000/halak, anggo SD antong deges do sikola nami, pala SMP sanga SMA biayana godang Rp 6000/halak setiap hari sekolah, jajan na dope, ima so mangomo ami mambuat batu,” ujar Br.Lubis dengan logat Mandailing sambil mengangkat batu dengan penuh semangat.
Secara terpisah, seorang ibu memakai pakaian ASN yang dicegat Wartawan, mengutarakan bahwa persoalan jalan dari Mompang Jae – Desa Tanjung Mompang, sudah sering diusulkan oleh Pemerintah Desa ketika ada Musrenbang, kabar-kabarnya di Tahun 2020 ini ada alokasi anggaran untuk Hotmix, tapi belum tau kejelasannya.
“ Kami inikan masih warga Mandailing Natal, wajarlah jalan ke Desa Tanjung Mompang ditingkatkan, apalagi Mandailing Natal, sudah lebih 20 tahun, atau jangan-jangan Desa Tanjung Mompang sudah hilang dari peta Mandailing Natal, ngak mungkin juga, hanya saja kemungkinan belum ada yang memperjuangkannya,” ujar Ibu yang naik Honda memakai seragam ASN sambil berlalu dan mengucapkan terima kasih kepada Team Wartawan ( Bersambung Terus)
Liputan : Team Redaksi
Admin : Dina