PERSOALAN Sampah dimana sajapun sekarang terus menjadi persoalan untuk mengatasinya, termasuk di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, sudah 18 Tahun memisahkan diri dari Tapanuli Selatan, tapi sampah belum juga dapat terselesaikan oleh pemerintah dan beberapa warga Panyabungan menawarkan agar dibuat lomba kebersihan antar desa/kelurahan guna untukmengatasi sampah.
Efektifkah itu..? Bagusnya …..dibuatlah lomba kebersihan antar daerah se tempat ,karena sampah adalah milik bersama …tidak mungkin hanya milik pemda ,mungkin mereka juga sudah bingung mau kemana dibuat sampah yang setiap harinya volumenya bertambah dan ditambah banyak warga yang membuang sesuka hatinya saja,sebut Elli Pulungan Bode dalam Akun Faceeboknya beberapa waktu lalu.
Penulis yang telah berkali-kali ke wilayah Sumatera Barat,melihat dari dekat apa sebabnya diwilayah Sumbar soal Kebersihan anak SD(Sekolah Dasar) pun ikut merasa bertanggung jawab jika melihat warga membuang sampah tidak pada tempatnya dan sikap yang dimiliki oleh warga Sumbar tersebut sudah melekat dihati seluruh lapisan masyarakat.
Lalu kenapa di Kota Panyabungan belum bisa diterapkan..? tentu formulanya kembali kepada masyarakat dimana yang banyak sampah menumpuk, artinya jika masyarakat ingin terbebas dari bau busuk sampah, maka masyarakat harus ikut melibatkan diri untuk mengatasinya, bukan malah menambahinya dan menuduh pemerintah tidak berbuat dalam hal pengangkutan sampah.
Lihat itu di Sumatera Barat, ninik mamak ikut terlibat, bagaimana jika ulama, tokoh masyarakat, Naposo/Nauli bulung disetiap Desa/Kelurahan ikut terlibat melakukan kebersihan, tentu Kota Panyabungan akan bersih, ini ngak, didepan rumahnya pun dibiarkan sampah menumpuk dan selokan tumpat, kapan kita mau bersih… ? sampai kiamatpun ngak bakalan bersih Kota Panyabungan( Bersambung).
Admin : Siti Putriani Lubis