
SETETELAH Kedatangan LSM(Lembaga Swadaya Masyarakat),Mahasiswa dan Aktivis ke Redaksi Malintang Pos Group, yang menuding Wartawan Malintang Pos ” Terima Suap ” dari Penambang Emas Ilegal, akhirnya Pimpinan Umum Malintang Pos Group, menurunkan Tiga(3) Wartawan untuk melakukan Liputan Khusus yang akan diturunkan secara bersambung, setiap harinya.
Pengaduan dan Laporan masyarakat terkait ” Tambang Emas Ilegal” adalah 100 % benar, karena setiap warga yang dipertanyakan Wartawan, tentang Tambang Emas banyak yang mengelak memberikan keterangan, ataupun komentar.
” Tolong jangan kami yang memberikan komentar, tapi lihatlah berapa puluh alat berat Escavator beroperasi dihulu, lereng dan sepanjang DAS Batang Natal, ” ujar marga Nasution warga Desa Ampung Siala Kec. Batang Natal, Selasa 07 Juli 2020 di salah satu Kedai Kopi di desa tersebut.
Kenapa takut..? Gimana ngak takut, aktifitas warga Penambang mustahil tidak diketahui Polisi, Bupati warga Batang Natal, Anggota DPRD banyak dari daerah Batang Natal dan Kec. Linggabayu, tapi tidak pernah Penambang diamankan atau tidak pernah di stop kegiatan yang merusak lingkungan tersebut, ada apa, karena dipastikan ada yang membeking, kalau tidak mana berani warga menambang dengan alat berat.
Biar tau, ujar warga tersebut, dulu sebelum ada Alat berat Escavator di daerah ini kami tenang, karena kami pake alat sederhana, lihat sekarang, puluhan alat berat di daerah ini, ngak ada yang bisa menyetopnya.
Contoh, siapa bilang Camat, Kapolsek, Koramil dan tokoh partai, anggota DPRD pasti mengetahui aliran sungai keruh dan ngak bisa dibuat MCK lagi, tapi mereka tidak berkutik dibuat oleh toke-toke Emas(Sere) yang banyak Kongsi atau kerjasama dengan Toke-Toke berpengaruh dalam aksi Penambangan dengan memakai alat berat Escavator sekarang ini ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan