PANYABUNGAN (Malintangpos Online)Kabupaten Mandailing Natal yang dijuluki dengan kota santri dan julukan serambi mekkahnya Sumatera Utara ternyata dicederai oleh sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan semboyan Mandailing Natal dengan Negeri Beradat Taat Beribadat.
Mandailing Natal adalah kabupaten kota yang dikenal dengan Kata serambi Mekkahnya Sumatera Utara, banyak para “Ulama yang lahir dari bumi gordang sambilan ini menjadikannya sebagai kota yang sudah selayak bersih dan segala bentuk-bentuk yang tidak mencerminkan milai-nilai dengan semboyan Madina yang Madani Negeri Berada Taat Beribadat.
“Bumi gondang sambilan tidak pantas ditempati oleh orang-orang yang ingin merusak dan mencederai nilai-nilai luhur adat yang telah berabad abad dibangun oleh para ‘Ulamaa. kiai tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama juga bahkan tokoh-tokoh Nasional,” demikian disampaikan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal ketika melaksanakan aksi Longmach dwngan berkeliling di Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, Selasa (9/1).
Para Mahasiswa yang mengatas namakan HMI tersebut juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah kota yang berkembang, kian hari perkembangan itu sudak tidak terpisahkan dari masyarakat yang syarat menjadi kemajuan bagi segelintir orang, sehingga memudahkan orang lain masuk ke kota beradat ini yang hanya akan memberikan bekas luka (cacat bagi semua masyarakat Mandailing Natal karena maraknya pergaulan bebas di dominasi oleh orang luar.
“Perkembangan yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Mandailing Natal semakin maraknya penyalah Gunaan Narkoba Dan Narkotika, dibuktikan dengan banyaknya Penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap Penyalah gunaan Narkoba, padahal Penyalahan gunaan naorkoba ini sangat merusak generasi masa depan Mandailing Natal,” tegas Kordinator aksinya Ilman Suhdi.
Ketua HMI Cabang Mandailing Natal Basir Lubis di sela sela aksi sosial tersebut mengatakan bahw tempat-tempat hiburan yang mempasilitasi untuk dijadikan sebagai tempat teradinya praktek prostitusi, Judi dan minuman keras, semakin kita lihat dilingkarang Mandailing Natal terkhusus kota Panyabungan sebagai Ibu Kota Kabupaten Mandailing Natal.
“Ttihak hanya merusak tatanan satu Keluarga yang baik menjadi buruk, juga membuat generasi Muda Mandailing Natal lupa terhadap tugas sebagai ujung tombak kemajuan Mandailing Natal,” ujarnya.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal menginginkan para remaja dan generasi muda supaya tidak tercemari oleh Narkoba, Narkotika dan Ganja dan segalaga bentuk yang merusak masa depan Madina.
“Untuk itu kami memohon kepada Kapolres Mandailing Natal untuk membumi haguskan Nakoba dari Kabupaten Mandailing Natal. Kami juga meminta kepada bapak Kapolres Madina untuk Menertibkan tempat-tempat hiburan malam yang Mempasilitasi terjadinya Perjudian. Meminum Minuman Keras dan Prostitusi,” harap Basir Lubis.
Selain itu Kita juga meminta kepada Bupati Madina untuk menutup Kafe dan tempat hiburan yg tidak punya izin.
“Dan kepada masyarakat Madina terkhusus Kota Panyabungan Kami minta untuk sama sama memberikan penolakan terhdap maraknya Tempat hiburan Malam untuk menjaga generasi muda yang menjadi harapan masa depan Madina,” ajak Basir.
Pantauan dilapangan massa yang mengatas Namakan HMI tersebu melakukan Longmach dengan rute mulai dari Jalan Abri menuju taman Kota Panyabungan. (Pul)
Admin: Siti Putriani