Melihat Kondisi Panyabungan Timur(1), Infrasturuktur Jalan Hancur, Dranase Diperlukan


Keadaan Jalan diwilayah Desa Padang Raru Panyabungan Timur

MASYARAKAT  Wilayah Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal,ketika daerah Mandailing Natal masih Kabupaten Tapanuli Selatan, sangat bersyukur sekali disebabkan kondisi Infrasturuktur Jalan boleh dikatakan mulus meskipun bukan Hotmix yang waktu  itu pada era tahun 1990- 1999 sama sekali warga tidak pernah mengeluh dengan kondisi jalan.

            Namun, setelah 9 Maret 1999 yang lalu wilayah Mandailing Natal,resmi menjadi daerah otonomi baru, maka sejak itu sampai sekarang iya Allah kondisi jalan kewilayah Panyabungan Timur, sepertinya belum merdeka, sebab sejak dari Desa Padang Laru – Pagur – Hutatinggi belum pernah mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah Mandailing Natal, baik era H.Amru Daulay, Ir.Aspan Sopian Batubara, HM.Hidayat Batubara hingga sekarang Komando ditangan Drs.H.Dahlan Hasan Nasution.

            Kenapa begitu..? Penulis sendiri yang turun langsung kelapangan bersama dengan Fungsionaris DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina, ikut bingung dan heran, sebab ketika DPRD priode 2014-2019 sekarang ini para politisi banyak mengambil suara dari daerah itu dan warga tetap optimis dan yakin, sekalipun janji-janji politik politisi Madina, sampai sekarang belum ada yang benar-benar mewujudkannya.

            Tokoh Pemuda Tabagsel Richar Murnif Hutasuhut dalam Akun Facebooknya terkait dengan kondisi Jalan di Tabagsel, mengatakan, untuk  Tabagsel yang jalan negara cuma 50% layak sisanya masih rusak, apalagi jalan propinsi, jalan kabupaten yang rata-rata cuma pernah disisip sepotong- sepotong,apalagi jalan kecamatan masih hancur-hancuran, layaknya kenderaan gardan-2 mulai produk tahun rendah seperti Daihatsu Taft/Rocky/Hiline serta tahun tinggi seperti Mitaubizhi Triton/Pajero, Isuzu D-Max, Toyota Fortuner, Chevrolet Everest yg cocok dipakai.

Kata dia, Ada koum famili di huta pelosok pedalaman pun bisa dikunjungi. Kalau Toyota Avanza, Daihatsu Zenia yang RWD (Rear Wheel Drive) masih bisa dipaksa lewat jalan rusak buruk hancur sa’at kering). Tapi kalau kenderaan FWD (front wheel drive) macam Honda Jazz, Toyota Agya/Ayla, Suzuki Swift dll murni hanya bisa dipakai thok jalan aspal mulus datar.

Lain halnya ungkapan Hamdan Khoir Nasution warga Panyabungan Timur, bahwa kesalahan kerusakan jalan diwilayah Panyabungan Timur berada ditangan Pemerintah Mandailing Natal, karena pemerintah lebih suka membangun jalan dengan Hotmix dimana-mana, sehingga Rp 1 Milyar harus ada untuk ukuran 1 Km, coba uang Rp 1 Milyar dibangunkan untuk Laven, mungkin lebih 2 Km bisa diperbaiki dan ketahanannya lama.

Kata dia, persoalan jalan ke Panyabungan Timur memang telah mulai dibangunkan selama dua tahun anggaran ini, namun jika hanya seperti itu anggarannya dan jalan Hotmix dibuat, tetap cepat rusaknya, sebab sturuktur tanahnya yang labil dan mudah longsor, harusnya pihak Dinas PUPR mengkaji lebih jeli, kalau tidak sampai kapanpun jalan ke wilayah Panyabungan Timur sulit diatasi(Bersambung )

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.