Melihat Kota Panyabungan, Sampah dan Kesemrawutan Belum Terselesaikan

Mobil milik DLH waktu mengangkut SAMPAH di Kota Panyabungan/Dita Risky Saputri,SKM.

PANYABUNGAN Sebagai ibukota dari Kabupaten Mandailing Natal dengan kondisi rilnya hingga awal April 2021 sepertinya Pemerindah Mandailing Natal, belum mempunyai konsep yang jelas untuk melakukan penataan sesuai dengan standar sebuah ibukota kabupaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

Karena, selain keadaan jalan juga masalah kesemrawutan dan sampah di sejumlah titik di inti Kota Panyabungan dengan posisi APBD Mandailing Natal hampir Rp 1,7 Trilun nampaknya alokasi anggaran untuk menata Kota Panyabungan sepertinya pemerintah masih gagal disebabkan berbagai faktor yang menyebabkannya.

Maksudnya..? Masyarakat disatu sisi selalu protes akibat Sampah yang terus menumpuk di berbagai tempat, tapi juga kita harus mengakui dengan jujur,bahwa warga sesukanya membuang sampah ditempat yang ada larangan ” Dilarang Buang Sampah ” karena mungkin mental warga sudah seperti sekarang ini dan yang disalahkan pemerintah.

Sisi yang lain, masyarakat ” Tidak Peduli ” salah atau tidak dirinya buang sampah disembarang tempat,sehingga Kota Panyabungan setiap harinya menggunung Samoah dimana – mana,sehingga Ibukota Kabupaten Mandailing Natal itu teelihat jorok sekali.

Solusinya..? Kalau melihat latar belakang pendidikan Aparatur Sipil Negara(ASN) di Pemda Madina,rasanya ” Lucu ” mereka tidak merasa terganggu dengan sampah yang menumpuk disejumlah tempat di sekitar Kota Panyabungan ( Bersambung Terus)

 

Admin : Iskandar Hasibuan.

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.