Melirik Kota Panyabungan ” Belum Ada Perubahan “

Kota Panyabungan, Minggu(7/11)

MEMBICARAKAN Kota Panyabungan, maka kita akan ingat lebih dahulu ” Kipang dan Toge” sebagai makanan khas yang sudah kesohor diseluruh Jagat Raya ini, walaupun kedua makanan khas tersebut rada – rada sulit dicari sekarang ini.

Sayangnya, sejak ditinggal H.Amru Daulay,SH sekitar tahun 2011 yang lalu, sampai sekarang ” Belum “ ada perubahan yang nyata di Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal yang diresmikan 11 Maret 1999 yang lalu oleh Gubernur Sumatera Utara.

Kalau saja kita keliling di Kota Panyabungan dimulai dari RM.Ladang Sari Desa Panggorengan yang dapat kita lihat hanya disejumlah titik kita akan menjumpai tumpukan sampah dan lampu jalan yang sudah banyak yang mati, karena mungkin perawatan yg kurang, mungkin ia.

Pulau jalan sampai depan Kantor KPU diatasnya memang tumbuh Sejumlah Tanaman seperti bunga, tapi dari depan Taman Kota/Jembatan Aek Mata – Kelurahan Panyabungan II kita akan temui binga pagar dan air mancur yg akhir akhir jarang difingsikan atau mungkin sudah rusak, entahlah.

Tumpukan Sampah di Jalan Lintas Timur Panyabungan,Minggu(7/11) pukul 11.35 Wib di foto

Tetapi, soal kebersihan, ia ampun kalau kita jalan – jalan ke Belakang Madina Square atau jalan Keliling ( Istilah warga dulu) akan mencium aroma bau dari lumpur dan sampah yang membusuk, karena dibiarkan alias tidak ada yang peduli ( BERSAMBUNG TERUS)

 

Admin: Iskandar Hasibuan,SE.

 

Komentar

Komentar Anda

  • Dina Sukandar

    Related Posts

    1 Orang Polisi, Polres Madina Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Pengepul Berondolan Sawit

    PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Satuan Reserse Kriminal Polres Mandailing Natal, menetapkan tiga orang pelaku penganiaya pengepul berondolan kelapa sawit di Desa Tandikek, Kecamatan Ranto Baek ditetapkan sebagai tersangka. Identitas tersangka yakni Aiptu…

    Read more

    Continue reading
    Media Malintang Pos Masih Dibutuhkan Masyarakat Sumatera Utara (2)

    Koran Malintang Pos, pernah oleh Bupati Mandailing Natal, tidak boleh dibaca oleh Pejabat, hingga ke Kepala Desa dan Kepala Sekolah disurati Bupati secara resmi. Kenapa..? Waktu itu Redaksi Malintang Pos…

    Read more

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.