KEMUNGKINAN Pemilik kenderaan yang lalu-lalang diwilayah Mandailing Natal,sangat banyak pengemudinya ngak memakai SIM (Surat Izin Mengemudi) ataupun jangan-jangan kenderaan yang dikemudikan sama sekali suratnya ngak lengkap, sebab ketika ada razia yang dilakukan Lalulintas, maka pinggir jalan menjadi parkir kenderaan.
Tim Redaksi Malintangpos Online,Rabu(10-04) yang memantau langsung Operasi Patuh-Toba 2017 di depan Eks Kantor Bupati Madina/sekitar Rindang Hotel Panyabungan, melaporkan ketika Tim Operasi Patuh-Toba memasang merek lengkap, semua kenderaan yang lalu-lalang distop dengan kalimat “ Selamat Siang” para anggota Lalulintas stop kenderaan dan langsung meminta kelengkapan surat-surat.
Melihat barisan Lalulintas lengkap dengan TNI-AD serta ada Meja Sidang yang dijaga Polwan dan Lalulintaslainnya, membuat para pengemudi kenderaan dari berbagai jenis”Ketar-Ketir” ada yang menelephon keluarganya, terdengar sayup-sayup dari seorang ibu yang terkena razia “ Tolong Dulu Kenderaan saya di stop, kena razia “ dan macam lagi.
Namun, yang lucunya, Operasi Patuh-Toba 2017 yang digelar, menandakan bahwa di Kota Panyabungan saja sangat banyak kenderaan roda dua maupun empat yang memang pengemudinya ngak siap tertib, sebab terlihat pinggir jalan sekitar 100 meter dari lokasi razia banyak kenderaan parkir di pinggir jalan atau ngak berani melintas.
Kenapa begitu..? iya itu tadi, kenderaan mungkin ngak lengkap surat-suratnya dan ditambah SIM pengemudi kemungkinan ngak ada, karena itulah alangkah baiknya seluruh elemen masyarakat untuk dapat mematuhi Tertib Lalulintas, sebab dengan mendisiplinkan diri, maka semua akan tertib.
Padahal, Kita semua tentu sama-sama mengetahui bahwa sektor transportasi merupakan sektor yang memegang peranan vital dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala. Melalui sektor transportasi, manusia melakukan interaksi dan komunikasi dengan manusia lainnya dan lingkungan sekitarnya.
Unsur-unsur yang membentuk sektor transportasi, khususnya transportasi darat secara garis besar terbagi dua yaitu unsur statis dan unsur dinamis yang masing-masing telah mengalami kemajuannya sendiri-sendiri.
Unsur statis adalah jaringan jalan dengan segala macam infrastruktur pendukungnya yaitu rambu lalu lintas, marka jalan, penerangan jalan sedangkan unsur dinamis adalah segala macam jenis kendaraan atau moda transportasi yang bergerak di atasnya.
Bicara mengenai kendaraan bermotor yang merupakan unsur dinamis sektor transportasi modern, ada satu masalah pelik yang masih terus menghantui kita hingga kini yaitu masalah kesadaran berlalu lintas dijalan raya yang menyangkut perilaku pengemudi kendaraan bermotor. Kita tentunya sepakat mengenai masih kurang tertib dan disiplinnya para pengguna jalan raya.
Beragam perilaku buruk pengemudi kendaraan tentunya sudah sering kita temui tiap hari ketika kita berada di jalan raya.
Sebut saja mulai dari mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm, kebut-kebutan atau menyetir kendaraan secara zig-zag tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas, mengabaikan keberadaan pejalan kaki yang seharusnya didahulukan hak-haknya, melanggar lampu merah dan rambu lalu lintas, menyetir melawan arus (mlipir) hingga tindakan-tindakan lain dalam mengemudi kendaraan yang cenderung membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Fenomena ini tentu saja meresahkan kita karena tidak saja menyangkut keselamatan diri kita sendiri tapi juga keselamatan anggota keluarga dan relasi kita yang lain dan mungkin tidak penting lagi bagi kita tentang data-data penelitian yang menyimpulkan tentang buruknya perilaku mengemudi di jalan raya atau tingginya angka kecelakaan lalu lintas karena seringnya kita menyaksikan hal tersebut.
Kita tampaknya harus mengakui bahwa di masyarakat kita memang masih kurang upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Sebagai contoh kita sering melihat di jalan anak-anak dibawah umur yang mengendarai sepeda motor bahkan sampai berboncengan tiga orang padahal jelas-jelas mereka pasti belum memiliki SIM(Bersambung ).
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md