GAPURA merupakan sarana penting yang di perlukan pada satu wilayah. Gapura bukan hanya merupakan bangunan fisik saja namun lebih memiliki fungsi dan arti tersendiri sebagai pintu gerbang, tanda batas provinsi, Kabupaten, kota atau Desa.
Menurut tradisi, Gapura merupakan wujud ungkapan selamat datang kepada tamu yang akan berkunjung ke Desa tersebut. Gapura mewakili keramahan dan rasa hormat tuan rumah kepada setiap orang atau tamu yang datang.
Bangunan Gapura dibangun dengan nilai-nilai estetika dan ciri khas dari masing-masing desa dan daerah –daerah yang memang membangun sebuah Gapura, pembangunan Gapura biasanya dilakukan dengan anggaran APBD Kabupaten/Kota dan untuk wilayah Kabupaten Mandailing Natal, belakangan ini anggaran Dana Desa(DD) mulai dialokasikan Kepala Desa untuk membangun Gapura diperbatasan atau dipintu masuk desanya.
Hanya saja, pembangunan Gapura di beberapa desa menimbulkan polemik dan pertanyaan ditengah-tengah masyarakat, tidak sedikit masyarakat menuding Kepala Desa (Kades) telah melakukan “Korupsi” disebabkan anggaran tinggi, tapi kualitasnya diragukan dan anggarannya berbeda jauh dan jika dihitung oleh pihak PUPR atau Perkim, kemungkinan tidak sejumlah anggaran yang dibuat oleh Kepala Desa dalam membangun Gapura.
Contoh, Pembangunan Gapura dipintu masuk Desa Pintu Padang Jae Kecamatan Siabu, dengan alokasi anggaran Rp 106.927.200,- anggaran DD Tahun 2019, kalau melihat postur Gapura yang sangat Kokoh dan ditambah ada kemungkinan membangun landasan atau jalan berupa Rabat Beton, setinggi hampir 50-75 Cm sepanjang 20 Meter kurang lebih, anggarannya masih wajar, karena kalaupun datang Gempa 7,5 Skala Litter akan tahan dan tidak roboh, mungkin.
Tetapi, bangunan Gapura di pintu masuk di Desa Tanggabosi 1 Kecamatan Siabu dengan total anggaran Rp 68.803.500,- dari DD Tahun 2019, serta Pembangunan Gapura di simpang Jalan Desa Kampung Padang Kecamatan Panyabungan dengan anggaran DD Tahun 2019 Rp 94.281.500,- masing-masing 1 Unit, dengan postur bangunan Gapura seperti itu, masyarakat menilai terlalu besar anggaranya, kecuali bercampur Emas ucapan Selamat Datang nya, kata warga.
Mungkin, kalau melihat postur tiang bangunan, besi yang dipakai, walaupun mempunyai ornamen-ornamen yang berbeda-beda, kita jujur sebagai warga Mandailing Natal, akan mengatakan anggaran pembangunan Gapura di Desa Tanggabosi 1 Kecamatan Siabu dan anggaran Gapura di Desa Kampung Padang Kecamatan Panyabungan diduga Mark Up dan terlalu besar nilai anggaran yang diperuntukkan itu( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan