Mencari Solusi Jembatan Air Apa(1), Investor Daerah Itu Jangan Lepas Tanggung Jawab

Salah satu Jembatan yang rusak diwilayah Sinunukan-Batahan/Dokumen.

JEMBATAN  Air Apa yang sekarang berada diwilayah Kecamatan Sinunukan Kabupaten MandailingNatal,sudah sejak lama menjadi masalah disebabkan sering rusak dan memang sudah pernah diperbaiki Pemerintah dan rusak kembali disebabkan Truk yang tonasenya melebihi kapasitas jembatan dan tetap menjadi keluhan masyarakat.

            Jadi bagaimana mengatasinya..? sebenarnya Camat Sinunukan, Bupati Madina dan pihak perusahaan perkebunan yang ada maupun Muspika telah berupaya maksimal mengatasinya, namun namanya Jembatan terbuat dari Kayu tentu sangat cepat rusak disebabkan Truk bertonase tinggi yang membawa sawit dan terus rusak lagi-rusak lagi dan yang salah tetap ditujukan kepada Bupati Madina sebagai orang pertama di Madina.

            Padahal, berdasarkan penelusuran penulis, pihak Perusahaan Perkebunan yang salah satunya paling bertanggung jawab sudah maksimal berusaha memperbaiki jembatan,katanya, tetapi pengusaha-pengusaha lainnya yang memang menjual hasil perkebunannya justuru berpangku tangan dan anehnya pihak PT. atau pengusaha Sawit justuru mengharapkan agar sawitnya dijual kepada mereka oleh pengusaha lainnya menjualnya didaerah lain, tetapi melintasi jembatan itu.

            Artinya, kerusakan jembatan dibebankan kepada PT.Perkebunan Sawit yang ada diwilayah itu dan oleh pengusaha-pengusaha kecil justuru hanya memakai pasilitas jalan yang diperbaiki, ngak mau menjual sawitnya ke PT.Perkebunan Sawit wilayah itu, maka wajarlah pihak PT.ngak ma uterus-terusan memperbaikinya dan memang wajarlah pihak PT yang membeli sawitnya, bukan menuduh.

            “ Orang makan nangka, awak kena getahnya, mana cocok seperti itu, soal perbaiki saya pikir kita udah berkali-kali perbaiki, tapi tonase jalan diwilayah itu harus dibatasi, jangan sembarangan dong, itukan jembatan yang bangun dulunya Transmigrasi,” ujar seorang warga yang bekerja disalah satu PT.Perkebunan Sawit wilayah itu.

            Camat Sinunukan Rido Lubis yang dihubungi Via selular, Rabu siang(30-08) membenarkan kerusakan jembatan dan pihak Pemda Madina sudah pernah memperbaiki, pihak Perusahaan Perkebunan juga sudah pernah membantu,sekarang rusak lagi, kita sekarang sedang musyawarah untuk membicarakan jembatan itu dan jalan-jalan diwilayah itu juga dibantu oleh pihak perusahaan.

            Namun, persoalannya sekarang rusak lagi, makanya kita juga sangat sepakat kalau pemilik kebun sawit yang membawa sawit melintas di jembatan itu agar menjual sawitnya kepada pihak Perusahaan yang ada diwilayah itu, apa salahnya, namanya juga untuk memperlancar jalan transfortasi bagi masyarakat.

            Maksudnya..? truk bertonase tinggi milik pengusaha-pengusaha wilayah itu sering lewat tanpa mau membantu untuk perbaikan jembatan, pihak PT wilayah itu meminta agar sawit dijual kepada mereka, pengusaha kita itu ngak mau dan menjualnya ke wilayah lain, tentu pihak PT juga ngak mau membantu memperbaiki, apa salahnya jika ada 10 Truk Sawit jual ke PT sekitar 2 atau 3 truk, jangan semua dijual ke wilayah lain, artinya mereka ikut merusak jembatan, justuru yang memperbaiki pihak PT, kalau pemerintah sudah berusaha.

            “ Kita dan pihak PT Perkebunan Sawit terus berusaha, yang punya kepentingan khusus dalam masalah jembatan itu adalah paling dominan pihak Perkebunan, warga daerah itu kan hanya menaiki Honda dan mobil pribadi, kalau pengusaha kan sawitynya harus lewat, iya sama-samalah kita gotong royong,” ujar Camat Sinunukan Rido Lubis( Bersambung)

Admin: Siti Putriani Lubis

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.