Redaksi Yth:

                Melihat banyaknya keluhan masyarakat tentang Pendidikan dan lebih-lebih persoalan pembangunan Gedung,serta proses belajar-mengajar di SD dan SMP diwilayah Mandailing Natal, agar tidak menimbulkan fitnah, Tim Redaksi mencoba melakukan Investigasi ke berbagai sekolah yang mendapat kucuran anggaran pembangunan/Rehab sekolah di tahun 2019, baik itu DAU/DAK, berikut ini laporannya dibuat :        

SEBENARNYA Apa yang dimaksud dengan sekolah? Pengertian sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal, dan informal, dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.

            Serta ada juga yang menyebutkan definisi sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang dirancang secara khusus untuk mendidik siswa/ murid dalam pengawasan para pengajar atau guru. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi sekolah adalah lembaga atau bangunan yang dipakai untuk aktivitas belajar dan mengajar sesuai dengan jenjang pendidikannya (SD, SLTP, SLTA).

            Kenapa..? karena Sekolah menyelenggarakan aktivitas belajar dan mengajar dengan menerima murid dan memberikan pelajaran kepada para murid sesuai dengan tingkatan, jurusan, dan lainnya. Dan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah harus didukung oleh sarana dan prasarana serta berbagai aturan/ peraturan yang telah dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah.

           Karena itu, ketika membaca Akun Facebook Gongmatua Hasibuan yang memposting Bangunan SD Negeri 002 Sihepeng yang sangat bagus dan lantai keramik, serta cat sekolah yang mencolok, tapi sangat disayangkan ketika di tulis bahwa Mobiler atau Meja dan Kursi untuk anak didik tidak ada, sehingga proses belajar-mengajar anak didik duduk dilantai keramik, kok bisa ia…?

            Tidak lama kemudian, muncul dikirim warga melalui WhatsApp ke Redaksi Malintangpos Online, kondisi Bangunan Sekolah yang sudah mulai lapuk dan tempat belajarnya tersebut di Eks Rumah Guru, tapi Mobilernya ada, sehingga membuat kita miris, sebab disamping bangunan sekolah yang sudah lapuk dindingnya berdiri pula megah bangunan sekolah yang sama.

            Padahal, pengakuan Komite SD Negeri 002 Sihepeng Kecamatan Siabu Gongmatua Hasibuan, bahwa ditinggalkannya selama tiga(3) bulan desanya bangunan Sekolah tersebut masih kuat dan kokoh dan lantainya bagus, begitu dia pulang bangunan sudah rubuh dan diganti dengan bangunan yang lain, apakah dimulai dari awal atau tidak, dia tidak mengetahui.

Sehingga, Selasa pagi(19-11) disempatkannya mempertnyakan ke Kepala Sekolah tentang bangunan, tapi jawaban tidak ada, apakah karena Kasek takut bicara atau takut dipindahkan kurang jelas juga dan saat ditanyakan pekeraja, semua angkat bahu, karena mereka hanya pekerja dengan digaji upah, inikah potret pendidikan kita, entahlah, tapi yang jelas bangunan masih kuat sudah dibangun kembali, yang sudah mau roboh dibiarkan ( Bersambung Tiap Hari)

Komentar

Komentar Anda