MASYARAKAT Kota Panyabungan dan khususnya Dusun Banggua Desa Batang Gadis Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, sudah lama Bersumpah Serapah disebabkan persoalan Sampah yang telah merusak dan mengusik lingkungan, tapi pemerintah sepertinya “ Masa Bodoh” terhadap persoalan sampah tersebut selama ini.
Rupanya, persoalan Sampah tersebut terbesid ketelinga Ketua DPRD Kab.Madina Erwin Efendi Lubis dan langsung bersama Ketua Komisi 1 DPRD Madina Sobir Lubis, serta sejumlah anggota DPRD meninjau lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) di Dusun Banggua Desa Batang Gadis Kecamatan Panyabungan Barat dan Ketua DPRD melihat secara langsung dan Viral di Media Sosial(Medsos).
Jumat malam (21-12) pada waktu Paripurna R-APBD Tahun 2020, anggota DPRD Madina H.Nis’at Sidik Nasution yang juga Ketua DPD.PAN Madina,angkat bicara persoalan sampah dan juga Pandangan Fraksi Amanah Berkarya yang dibacakan Maharuddin Umpan, secara tegas menyoroti persoalan Sampah dan agar Kadis Lingkungan Hidup segera di evaluasi, sebab sudah tidak bisa lagi menjalankan tugasnya dengan baik.
Mungkin ia, Drs.H.Dahlan Hasan Nasution sebagai Bupati Mandailing Natal, sedikit merasa malu mendengar penyampaian anggota DPRD, ketika menyampaikan Sambutan sehabis Pengesahaan R-APBD tahun 2020, Bupati langsung menyuruh seluruh OPD untuk berdiri dan berjanji akan menyelesaikan keluh-kesah yang disampaikan anggota DPRD.
Namun, Jumat malam itu, banyak masyarakat yang mendengar kata-kata Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution tersebut,sambil berkata “ Aek lalu Batu So , Main Nai Doi “ karena masyarakat selama ini memahami bahwa disekeliling Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, banyak yang hanya memberikan laporan Asal Bapak Senang(ABS).
Maksudnya..? Jujurlah Kades Batang Gadis, Kades Batang Gadis Jae, Camat Panyabungan Barat, Lurah/Kades se Kota Panyabungan dan Camat Panyabungan, apakah pernah memberikan masukan atau saran kepada Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, saran-saran agar Sampah segera ditangani, Penulis yakin semua tidak pernah melaporkan kondisi ril Sampah baik di TPA maupun di Kota Panyabungan.
“ Hampir setiap Edisi Malintang Pos membuat berita persoalan Sampah, kenapa tidak ada yang peduli dan open, Pak Bupati Madina, evaluasi itu Kadis Lingkungan Hidup Mandailing Natal,” ujar Anggota DPRD Madina dari Fraksi Amanah Berkarya H.Nis’at Sidik Nasution, pada Paripurna Pengesahan R-APBD tahun 2020, Jumat malam(21-12).
Persoalannya, separah itukah semua Pejabat di lingkungan Pemerintah Mandailing Natal, karena penulis yakin betul, bahwa Sekdakab Madina Gozali Pulungan,SH, Asisten I, II, III, Kabag dan Kadis PUPR, KadisPerkim dan lebih-lebih Kadis Lingkungan Hidup Mandailing Natal dan mayoritas ASN/Honor selalu melihat tumpukan Sampah di sepanjang jalan-jalan protokol atau jalan Lintas Sumatera, tapi tetap tersenyum jika melintas “ Masa Bodoh Bukan Tugasku “ inikah kita masyarakat Mandailing Natal,entahlah.
Informasi Buat Bupati Madina
Dugaan Penulis yang mungkin sampai sekarang ini Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, kurang sependapat dengan berita-Berita Malintang Pos Group, namun sebagai informasi kepada Bupati, Wartawan itu bukan dijadikan musuh dan lawan, tetapi justuru tulisan Wartawan itu sebagai bahan kajian dan masukan, sebab tidak semua ASN/Honor mau memberikan informasi yang akurat kepada Bupati.
Buktinya..? apakah Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution yang sudah lebih 10 tahun memimpin Mandailing Natal, tidak malu melihat Kota Panyabungan kotor dan sampah berserakan, yang disalahkan masyarakat bukan Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Perkim, Camat, Lurah/Kades, tetapi yang disalahkan masyarakat adalah Bupati dan bukan pula Wakil Bupati.
Selain itu, persoalan Sampah, lucu rasanya harus Bupati yang turun menyelesaikan barulah Sampah bisa dibersihkan, apa sih tugas Kades, Lurah, Camat, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Perkim maupun para Asisten yang membidangi, malu dong kita Bupati yang harus membersihkan Sampah baru bersih.
Kenapa bisa begitu..? Penulis menyampaikan langsung melalui tulisan ini kepada Bupati Madina, titik kelemahan semua adalah di OPD (Organbisasi Perangkat Daerah) yang diberikan Amanah yang memang tidak memahami tugas-tugasnya, sehingga untuk Konfirmasi persoalan Sampah sajapun tidak ada yang bisa staf Bupati yang memberikan keterangan ( Bersambung Terus)
Liputan : Redaksi
Admin : Iskandar Hasibuan