KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyiapkan skema pendistribusian elpiji bersubsidi kemasan tabung 3 kg agar tepat sasaran.
“Sedang disiapkan mekanisme subsidi langsung elpiji 3 kg yang diintegrasikan dengan program bantuan sosial atau subsidi lain yang akan dikoordinasikan oleh Kemensos. Saat ini, sedang dipersiapkan verifikasi dan validasi data konsumen pengguna yang berhak mendapatkan subsidi tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, beberapa waktu lalu yang dilansir berbagai media Online.
Koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dipimpin Menko PMK Puan Maharani dan dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan untuk membahas pelaksanaan subsidi langsung elpiji 3 kg yang akan diintegrasikan dengan bantuan sosial lainnya.
Kemudian, Agung menjelaskan untuk penggunaan elpiji bersubsidi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) dinilai kurang tepat.
“Sesuai Perpres No 104 Tahun 2007 dan juga Perpres 126 Tahun 2015 bahwa pengguna elpiji tiga kg bersubsidi adalah hanya konsumen rumah tangga, usaha mikro, dan nelayan. Sedangkan, untuk usaha kecil menengah (UKM) bukan merupakan pengguna elpiji 3 kg bersubsidi,” kata Agung.
Pemerintah dalam waktu dekat akan mengendalikan distribusi elpiji bersubsidi kemasan tabung 3 kg agar tepat sasaran, yakni masyarakat atau konsumen yang kurang mampu.
Polisi Harus Ikut Serta
Melihat kondisi nyata dilapangan atau ditengah-tengah masyarakat sekarang ini, persoalan Elfiji 3 Kg sudah pada tingkat meresahkan sejak beberapa bulan terahir ini,apakah memang distribusi yang kurang dari Distributor ke pengecer/pangkalan, atau memang ada sengaja pihak-pihak pengecer yang mengambil keuntungan pribadi dari kebutuhan masyarakat miskin ini.
Untuk kita ketahui bersama, bahwa hilangnya Gas Elfiji 3 Kg dari pasaran sudah menimbulkan tudingan yang tidak sedap terhadap Presiden RI Ir.Joko Widodo, padahal diperkirakan hilangnya gas tersebut disebabkan adanya pihak-pihak yang menyempatkan situasi untuk kepentingan pribadinya, sebab rasanya tidak mungkin gas tersebut hilang, kalau bukan ada yang memanfaatkannya.
Karena itu, ujar Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan, sebaiknya Polisi khususnya Polres Madina, segera turun melakukan penyelidikan dimana hilangnya gas elfiji 3 Kg dan menyeret oknum-oknum yang memanfaatkannya ke pengadilan, sebab sudah pada tingkat yang meresahkan sekarang ini.
“ Yang banyak tudingan hilangnya gas elfiji 3 Kg adalah ke Presiden, padahal yang seharusnya gas tersebut untuk warga miskin, tapi justuru dipergunakan orang-orang mampu dengan membeli gas dengan partai besar,” ujarnya( Bersambung)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md