MEMBICARAKAN Gas Elfiji 3 Kg sekarang ini diwilayah Mandailing Natal, sama juga dengan membicarakan masyarakat miskin sebagai pihak yang menerima sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang telah ditetapkan untuk itu.
“Yang perlu jadi perhatian, memang Elpiji 3 kg kebijakannya akan diubah pemerintah. Ini hanya untuk yang membutuhkan. Jadi subsidi tidak lagi ke produk, tapi ke penerima manfaat, yaitu segmen rumah tangga miskin dan usaha mikro,” kata Abdollah Hakim Pulungan,S.Sos dalam suatu perbincangan terkait langkanya Gas 3 Kg diwilayah Mandailing Natal, Minggu(2-9) di Café Rindang Hotel Panyabungan.
Dikatakan Abdollah, banyaknya masyarakat yang teriak-teriak di Medsos yang menuding Presiden RI kurang bijak adalah bukan gerakan murni dari masyarakat penerima Gas Elfiji 3 Kg, sebab kita mengetahui justuru oknum-oknum pengecer yang memainkan harga dan kelangkaan Gas Elfiji 3 Kg dari wilayah kita selama ini.
Yang membuat saya heran, kenapalah pihak Pemda Madina Cq.Bagian Perekonomian dan Polisi tidak mau menelusuri kemana hilangnya Gas 3 Kg, sebab jika dibiarkan justuru masyarakat miskin yang berhak untuk memperoleh gas justuru diabaikan oleh oknum-oknum pengecer diberbagai desa di Mandailing Natal.
“ Kabag Perekonomian Pemkab Madina, Kadis Perindag Madina, Polisi dan Inspektorat harus bergandengan tangan dengan Distributor Gas Elfiji 3 Kg guna untuk mengungkap dimana letak kesalahan dalam penyaluran gas selama ini,” ujarnya dengan tegas( Bersambung Tiap Hari)
Admin : Siti Putriani Lubis