Menyoal Kinerja DPRD(1), Ketua DPRD Madina Ngak Mampu Mangayomi

Redaksi Yth:

                Akibat banyaknya surat-surat yang masuk ke Redaksi Malintangpos Online,terkait dengan langkah, tugas dan fungsi dari 39 orang anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal,sejak dilantik/Diambil Sumpahnya 2 September 2014 yang lalu,berikut ini laporannya dibuat secara bersambung setiap harinya, sebagai bahan mitivasi buat masyarakat untuk melakukan protes kepada DPRD maupun Pemerintah

Katua DPRD Madina Hj.Lely Artaty.Butar-Butar.A.Ag

MASYARAKAT  Kabupaten Mandailing Natal,selama beberapa bulan terahir ini sudah mulai benci terhadap langkah dan sikap Wakilnya yang duduk di gedung DPRD, karena selain kegiatannya hanya sebatas “Jalan-Jalan” juga ada yang bermental proyek dan tak jarang para wakil rakyat kita secara terang-terangan meminta jatah dari Pimpinan SKPD, sekalipun harus membayar, wakil rakyat mau saja.

            Kondisi DPRD Madina makin tidak karu-karuan diawali dengan pembentukan alat kelengakapan DPRD, dimana kelompok 25 yang sekarang berada dipihak Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD Madina Ir.Zubeir Lubis, memainkan alat kelengkapan yang secara nyata dan sudah ada surat dari Gubsu maupun Kemendagri,bahwa perpindahan anggota Fraksi tidak diperbolehkan, tapi oleh Ketua terus jalan dan ngak peduli teriakan siapapun.

            Uniknya, selama ini yang diketahui oleh masyarakat jika ada faksi-faksi di DPRD, maka biasanya satu pro Pemerintah dan satunya lagi Kontra Pemerintah, namun dua kelompok yang ada di DPRD Madina,sekarang adalah sama-sama akur dengan pemerintah dan bahkan anggota DPRD justuru mendekatkan diri dengan pemerintah khususnya dengan Bupati sendiri, itulah kondisinya kawan.

            Untuk kita ketahui bersama, bahwa tugas dan fungsi Ketua ataupun Pimpinan DPRD itu adalah menjadi jurubicara DPRD, baik langsung maupun tidak langsung, artinya idealnya, Pimpinan Dewan itu,harusnya selalu menyamapaikan kepada masyarakat, apa yang telah dilakukan dalam mengisi pembangunan di Bumi Gordang Sambilan.

            Kalau kita membaca media cetak, membaca Medsos setiap harinya, ingin rasanya masyarakat mendapatkan informasi langsung dari wakil-wakilnya yang duduk di gedung DPRD, namun jangankan untuk memberikan informasi dan menyerap atau menampung asfirasi masyarakat, Koran  atau media cetak saja ngak mereka baca, sehingga nyaris wakil rakyat kita sekarang ngak memahami informasi yang berkembang.

Salah satu lagi, tugas Ketua dan Pimpinan DPRD adalah   melaksanakan dan  memasyarakatkan keputusan DPRD dan kalimat ini sangat Indah dan Cantik, namun apa yang diharapkan dari mulut anggota Dewan khususnya Ketua DPRD ngak pernah kedengaran bicara membela rakyat, apakah karena kurang memahami atau memang ngak mampu bicara atau memang nagk mampu mengayomi anggota maupun masyarakat yang menyampaikan asfirasinya ke DPRD, entahlah.”Nasi Telah Jadi Bubur “( Bersambung Tiap Hari)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.