
MEWUJUDKAN Visi dan misi Bupati Mandailing Natal yaitu “Mandailing Natal yang Berkedaulatan Pangan, Mandiri Ekonomi, Sehat, Cerdas, Didukung Sarana Prasarana, Infrastruktur Yang Kuat Serta Masyarakat Religius Berbudaya“ sebagaimana tertuang dalam RPJMD menjadi target pencapaian yang harus diraih dalam kurun waktu lima tahun kepemimpinan Drs H Dahlan Hasan Nasution dan HM.Jafar Sukheri Nasution yang sangat cemerlang.
Sebenarnya secara normatif, RPJMD ditindak lanjuti dalam bentuk RKPD, RAPBD dan selanjutnya APBD sebagai program kerja tahunan Yang harus dikerjakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal.
Jujur kita, dengan perkembangan dan kemajuan berbagai aspek dan lingkungan strategis yang mengitari, tentu saja program pembangunan yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan yang ada tidak sepenuhnya berdampak signifikan terhadap pencapaian visi dan misi daerah.
Kenapa..? Beragam permasalahan pembangunan menjadi penyebab lambatnya progres pencapaian target yang harus dicapai oleh semua pihak yang ikut mengelola APBD setiap tahunnya.
Apalagi, Persoalan tersebut antara lain masalah ekonomi, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, menurunnya kemampuan pemerintah dalam memenuhi pelayanan sosial dasar di tengah masyarakat.
Selain itu, terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan intra wilayah, menurunnya kualitas pemukiman, alih fungsi lahan pertanian, kejadian bencana alam, lemahnya daya saing investasi dan lain-lain.
Makanya, kita harusnya menyadari adanya berbagai persoalan yang dapat mengakibatkan lambannya proses pencapaian visi dan misi daerah
Memang, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution sebagai Bupati Madina mengambil langkah-langkah terobosan yang terkesan ‘nyeleneh’. Akan tetapi bila dikaji lebih jauh, maka terasa memberikan solusi yang cukup signifikan dalam rangka akselerasi pembangunan Madina ke depan.
Adapun langkah-langkah strategis yang dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun ini, antara lain :Pembukaan Jalan Lingkar Kotanopan secara swadaya sepanjang 10 km
Jalan ini mengatasi persoalan terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi intra wilayah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama keberadaan jalan sepanjang 10 km ini akan ditingkatkan menjadi hotmix.
Dulunya, masyarakat Kecamatan Kotanopan cukup kesulitan guna mengangkut hasil bumi karena tidak adanya akses jalan di wilayah itu.
Selain itu, Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan,”Sebagai dampak langsung dari kegigihan Drs Dahlan Hasan Nasution dalam menerobos berbagai hambatan dalam pembangunan dengan diskresi yang melekat pada kepala daerah.
Hal ini mendorong keterpanggilan masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Lahan seluas 12 ha yang dihibahkan oleh dermawan warga kotanopan yang diperuntukkan bagi pembangunan Kampus STAIN Madina menjadi bentuk nyata partisipasi masyarakat.
” Sulit untuk mewujudkan Visi – Misi yang telah dimasukkan ke lembaran daerah,kalau Bupati dan Wakil Bupati tidak akur, sedangkan mereka Kompak, belum tentu terwujud ” ujar watga Kotanopan ke Malintang Pos Group( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan