PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Setelah adanya informasi di Facebook Faisal Ardiansyah terkait kutifan di pintu gerbang kantor Bupati Madina, Selasa(19-6) berbagai komentar dan tudingan dialamatkan ke Satpol PP bermunculan, baik di Facebook, WA/SMS langsung ke Redaksi Malintang Pos Group, serta telephon silih berganti yang mengharapkan DPRD dan Bupati Madina segera memanggil Ka.Satpol PP Ahmad Duroni.
SMS/WA yang dikirim ke Redaksi Malintang Pos Group sejak Selasa(19-6) sampai Rabu(20-6) pukul 10.30 Wib antara lain “ pak. Satpol jangan suka-suka mengutif uang, sekalipun kau dekat dengan Bupati jangan sok hebat, DPRD Madina katanya wakil rakyat, bicara dong pak dewan, jangan hanya pandai Bimtek dan reses, pak. Bupati copot saja itu Satpol PP Duroni banyak kebijakannya merusak nama baik bupati,” itulah SMS/WA dari 100 lebih yang mayoritas menuding Kasatpol PP Ahmad Duroni dinilai masyarakat terlalu maju.
Ketua GP.Ansor Madina AR.Loebis dalam keterangannya yang dikirim ke Redaksi Malintang Pos Group, bahwa GP Ansor mendesak Kasatpol PP perlu menjelaskan kepada masyarakat apa dasar pengutipan uang tersebut dan kemana penggunaannya sehingga jelas bagi masyarakat jangan tiba tiba ada pengutipan uang tanpa ada aturan yang jelas.
Kata dia, Kita tahu Bupati Madina sudah bersusah payah siang malam membangun Taman Raja Batu, Siri Siri Syariah dan Panatapan Pertapakan Rumah Sakit Umum jadi wajar lah masyarakat ingin melihat apalagi masyarakat Madina yang ada di perantauan dan kebetulan pulang kampung saat lebaran.
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor menyesalkan tindakan pengutipan sejumlah uang kepada pengendara yang di lakukan oleh personil Satpol PP di pintu masuk Kantor Bupati Mandailing Natal.
Pengutipan sejumlah uang kepada pengendara dengan alasan apapun sangat tidak etis apalagi kepada masyarakat yang hendak melihat keindahan alam di komplek Perkantoran Bupati Madina demikian ditegaskan Ketua GP Ansor Madina Ahmad Rijal Lubis, S.Pd.I kepada wartawan. [19/6 21:26]
Dikatakan Rijal, pihaknya sudah banyak mendengar keluhan masyarakat yang merayakan lebaran di Komplek Perkantoran Bupati Madina, di pintu masuk para pengendara di stop oleh personil Satpol PP kemudian diminta uang dengan alasan sebagai uang parkir.
Padahal sebelum lebaran kita tahu masyarakat bebas melihat keindahan alam di Komplek Perkantoran Bupati Madina tanpa ada bayaran sepersenpun,Dengan kondisi ini kami minta kepada Bupati Madina untuk mengeveluasi kinerja Kasat Pol PP Madina sebab kita khawatir dengan kebijakan yang dilakukannya meminta uang parkir tersebut masyarakat bisa saja beranggapan lain yang bisa saja menurunkan marwah Bupati di hadapan masyarakat, katanya.
Sementara itu, Kasatpol PP Madina Ahmad Duroni, mengatakan dirinya semalam sudah mencek ke lapangan apakah benar anggota saya mengutip karcis parkir dan pengelolaan arus keluar masuk TRB, TSS, Panatapan dan bukit muhassabah dengan nilai Rp. 10.000 dan hasilnya tidak ada yang demikian.
Pantauan saya hanya Rp. 2000. Dan saya pertegas lagi ke anggota saya agar jangan lebih dari Rp. 2.000 kalau melanggar saya tindak itu perintah saya ke anggota. Tugas anggota saya adalah :
- Pada lebaran ini tidak libur. 2. Meminta keluarga masing2 utk sabar karna mereka masih tugas pada lebaran ini. 3. Mengatur lalu lintas masuk dan keluar TRB, TSS, Panatapan dan puncak muhasabah serta pengaturan parkirnya.
- Menjaga keamanan dan ketertiban pada lokasi tsb diatas serya mencegah terjadinya tindak asusila. 5. Memberi penjelasan keberadaan objek tsb diatas kepada pengunjung 6. Membantu kendaraan pengunjung yang rusak, mogok serta tidak bisa menanjak ke lokasi.
- Agar supaya seluruh anggota sabar dan tahan terhadap panas terik, hujan, abu, asap kendaraan, berdiri lama2 dan yang paling utama tama tahan dan sabar tehadap hujatan serta tingkah laku pengunjung.
- Menyiram dengan mobil damkar akses jalan dan lokasi sbgai mana tersebut di atas agar tidak ber abu serta mengisi air kamar mandinya agar pengunjung tidak repot dan nyaman. Pada kesempatan ini dapat saya sampaikan kepada abang bahwa kami satpol pp tidak punya anggaran sedikit pun utk anggaran pam lebaran. Trimakasih semoga abanganda maklum adanya dan bijak menyikapinya.
Sementara itu Faisal Ardiansyah yang mempertegas dalam Facebooknya, bahwa dari penjelasan beliau yang bisa saya tangkap adalah pembenaran atas tindakan pengutipan, sekali lagi kita tidak bicara angka, tapi bicara regulasi berapapun angkanya tidak masalah kalau regulasinya benar…. Model begini SDM pejabat mandailing natal makanya Madina ini gak maju maju, yang di bahas mana yang di jelaskan yang mana.
Pengunjung TRB (Taman Raja Batu) Zuraidah Hafni Pulungan,SH yang baru satu(1) Minggu di Panyabungan, mengaku sangat heran dengan sikap Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution yang membiarkan nama baiknya dicoreng oleh stafnya dari Satpol PP, sebab nama bupati sejak beberapa bulan terahir ini sangat harum dikalangan warga Mandailing Natal di Jakarta.
Kata Zuraidah, nilai Rp 2000,-/Sepeda Motor untuk parkir adalah nilai yang wajar, namun apakah sudah ada Perda nya atau Perbup nya, janganlah asal main kutif, saya sangat yakin sekali bahwa kutifan itu tidak diketahui oleh Bupati, sebab saya tau betul sikap bupati kita sejak kami melakukan pertemuan di Café Mandailing di Jakarta( Red/Rel)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md