ROKAN HULU (Malintangpos Online): Beredarnya issu tentang nasabah BRI Rokan Hulu yang dibobol oleh orang tak dikenal (OTK) membuat resah sejumlah nasabah lainnya, ahli forensik digital di Ruby Alamsyah pernah menyebutkan bahwa pembobolan ATM milik sejumlah nasabah BRI kemungkinan memakai metode skimming.
Menurut perspektif saya, meyakini bahwa kejadian tersebut merupakan pembobolan dengan menggunakan ATM fraud dengan metode skimming,” ujarnya saat bincang dengan salah satu media ,melalui sambungan telepon, Selulernya.
Dia menjelaskan bahwa metode skimming sudah biasa digunakan untuk membobol ATM. Caranya dilakukan dengan memasang alat yang bisa menyalin nomor kartu ATM nasabah serta kamera pengintai PIN Pad di mesin penarik uang.
Pelaku yang sudah mendapatkan nomor kartu dan rekaman PIN kemudian mencocokkannya dengan melihat log waktu pencatatan. Dari situ, kemudian pelaku bisa memasukkan nomor serta PIN ke kartu ATM kosong dan memakainya untuk mengambil uang.
Kejadian pembobolan ATM ini dulunya kita hanya mendengar di beberapa media, baik media cetak, online ataupun media elektronik, kata salah seorang tokoh masyarakat, Sukar Nada Nasution, Senin (9/4) di pasir pengaraian. Lanjutnya lagi, kejadian pembobolan ATM semacam ini dulunya kita hanya mendengar terjadi dikota-kota besar, nah sekarang sudah masuk ke daerah kita Rokan Hulu ini ujarnya.
Kejadian bobolnya ATM salah seorang nasabah BRI di Rokan Hulu ini menjadi peringatan kepada pihak perbankan yang ada dirokan hulu i i untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam melindungi aset nasabah nya sendiri, ungkapnya. Para ahli meyakini,bahwa kejadian ini adalah perbuatan jahat yang terorganisir atau terstruktur, imbuhnya.
Cara ini, kemungkinan penarikan sejumlah rekening nasabah menggunakan ATM Dibuktikan dengan nominal pasti yang terkena itu tidak bulat, alias ada pecahannya. Lalu, ada tambahan biaya administrasi beberapa puluh ribu, imbuhnya.
Karena itu nasabah dan tokoh masyarakat berharap agar pihak yang berwenang tak hanya mengusut pelaku-pelaku nya, tapi juga mengejar hingga menangkap aktor intelektual yang berada di balik ini semua harap mereka.(h.n)
Admin: Siti Putriani