PANYABUNGAN(Malintangpos Online): “ Jangan Sampai Rusak Nama Baik Sekolah MAN 1 Panyabungan,” Kalimat itulah yang pertama sekali disampaikan oleh H.Binsar Nasution salah satu orangtua siswa yang mengetahui aksi Demo Siswa MAN 1 Panyabungan terkait biaya pembeli Lettop sekitar Rp 600.000,-/siswa yang ditetapkan pihak Komite dan dilanjutkan Kasek ke orangtua siswa.
“ Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), adalah kebijakan Nasional pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, tentu sangat di pahami dan didukung oleh semua pihak. Peningkatan mutu pendidikan tentu menjadi harapan semua rakyat, namun demikian rakyat berharap kebijakan tersebut di biayai dari anggaran negara,” ujar H.Binsar Nasution kepada Malintangpos Online, Jumat( 14-12) Via WhatsApp ketika diminta tanggapannya.
Kata H.Binsar Nasution yang anggota DPRD Madina dari Fraksi Demokrat itu(Foto) Madrasah Aliyah Negeri Panyabungan (MAN), lima tahun belakangan ini telah menjadi sekolah idola dan sekolah pavorit di Panyabungan dan Mandailing Natal, sehingga muridnya dari seluruh penjuru Madina bahkan ada yang dari Sumatera Barat.
Kata dia, Sekolah pavorid tentunya menjadi perhatian semua orang sehingga untuk dapat masuk jadi siswanya tentu melalui saringan test, maka takheran hasilnya memuaskan.Saya sebagai salah satu orang tua siswa di MAN Panyabungan yang saat ini kls 12 merasakan itu, anak saya selama ini disiplin belajarnya, agamanya di rumah dll.
Disebutkannya, Sebulan lalu kami orang tua di undang kesekolah untuk musnyawarah pemilihan komite sekolah dilaksanakan dalam 2 ruang kelas yang digabung, sukur tidak semua wali yang ribuan itu hadir namun demikian dua ruang kelas tersebut tidak mampu menampung orang tua murid yang datang.
Dimulailah proses pemilihan komite dengan membacakan aturan / syarat yang bisa jadi komite tapi dalam pelaksanaannya banyak yang hendak mau dilangar sehingga terjadi pro kontra samapi pukul 16.00 rapat belum selesai akhirnya entah siapa dari belakang yang mengkomandoi wali yang perempuan memaksa agar rapat menetapkan saja yang di calonkan tanpa di uji apakah sesuai dengan aturan akhirnya terpilihlah 9 orang komite yang sekarang.
Kata dia, Kira kira sebulan kemudian komite mengundang orang tua rapat di salah satu rumah makan di Panyabungan Barat, dengan tidak menyebutkan agenda rapat yang sesungguhnya, di sebutkan dalam surat itu akan di hadiri Kandepag Madina.
“ Saya sendiri tidak menghadiri rapat tersebut karena ada tugas lain , dan saya mengira acara tersebut hanya perkenalan pengurus dua hari setelah itu muncullah surat komite yang menyatakan akan mengadakan lettop untuk sekolah dengan biaya Rp 600.000 / siswa, kalau punya anak lebih dari satu maka bayarannya Rp 900.000,- akan di cicil desember ini 200, januari 200 februari 200.
Banyak orang tua yang nelpon saya dan di FB menyatakan itu berat sekali, saya sendiri melihat kondisi masnyarakat berat, saya hampir tiap hari bersama masnyarakat di desa desa, melihat dengan langasung kondisi mereka di saat harga karet cuma Rp 6000/kilo dan kondisi ini sudah hampir 4 tahun, banyak sudah anak anak yang berhenti sekolah kalau di rumah itu ada 2, atau 3 orang yang sekolah diatas SD betapa beratnya rata rata penghasilan orang tua hanya Rp150.000- Rp 200.000 / minggu.
Anak anak juga di sekolah menolak hal ini, ini saya dengar dari anak saya dan teman temannya , bahkan mereka mau demo soal ini dan soal penurunan disiplin dan kualitas sekolahnya kata mereka, saya waktu itu senyum saja mendengarnya karena tidak percaya anakku dan kawan kawannya berani melakukan itu.
Tiba tiba setelah Kamis pagi 13/12 saya lihat di fb adinda Hanapi Lubis Wartawan Radio Star fm mereka demo, Saya yakin UNBK di MAN Panyabungan akan sukses seperti 2 tahun belakangan ini tanpa membebani orang tua dengan memcicil yang hanya waktu 3 bulan, kepala sekolah yang lama dan seluruh guru mampu menghadirkan lattop , lattop sekolah dan dari orang tua siswa dari kls 1 s/d kls 3 yang memiliki lattop di pinjamkan saat UNBK.
“ Tahun ajaran baru saya yakin juga komite dapat memulai upaya menghadirkaan Lattop selama. Setahun untuk UNBK ,tahun berikutnya baik melalui cicilan 1 tahun, atau mengupayakan bantuan pemerintah Propinsi dengan pendekatan, bantuan alumni, donatur bahkan dari CSR perusahaan,” ujar H.Binsar Nasution yang juga anggota DPRD Madina dari Fraksi Demokrat yang suka bicara blak-blakan itu( Red)
Admin : Siti Putriani Lubis