![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/05/Mopen-dan-Betor-di-Pasar-Baru.jpg)
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/05/Mopen-dan-Betor-di-Pasar-Baru-150x150.jpg)
PANYABUNGAN(Malintangpos Online):Sejumlah pengemudi betor dan supir angkot di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal,mengeluh dan resah disebabkan penumpang setiap harinya semakin sepi.
” Kami juga warga Mandailing Natal, apa salahnya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution,memberikan pinjaman modal buat kami,” ujar Otam yang sehari-hari menjadi supir angkot jurusan Panyabungan- Siabu, Kamis(11-05) ketika ditanya Wartawan,menjelang datangnya bulan suci ramadhan.
Kata Otam, banyaknya parkir kenderaan adalah disebabkan penumpangnya sepi dan tidak terlepas dari menurunnya harga karet selama ini, apalagi diperparah dengan musim yang tidak menentu, makanya masyarakat sekarang jarang naik kenderaan ke pasar dan lebih memilih belanja di desanya masing-masing.
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/05/Pedagang-Es-150x150.jpg)
Kata Otam,setelah mengantarkan penumpang anak sekolah dia lebih memilih beristirahat karena penumpang sangat sepi setelah jam pulang sekolah baru dia menarik lagi, pendapatannya hanya Rp.270.000/hari,dia harus membayar setoran kepada pemilik angkot Rp.100.000/hari.
Jika dihitung pengeluaran tambahannya,ia harus mengisi bahan bakar, Rp.100.000/hari. Pendapatan bersih hanya Rp.70.000/hari, itu pun karena masih banyak penumpang anak sekolah, dikhawatirkan saat bulan puasa penumpang sepi karena anak sekolah sudah libur.
“Penumpang umum 3 bage mia ngon Sihepeng tu Panyabungan, impas do tu minyakna mending ma iba so” ujar Otam dengan logat mandailing nya.
Di tempat lain Nandar seorang tukang becak saat diwawancarai penumpang sepi disebabkan pendapatan ekonomi warga yang melemah, ini disebabkan harga getah yang menurun .
Dan imbasnya berdampak pada pendapatan tukang becak dan supir angkot. Menurut nandar pendapatan tukang becak hanya 60 ribu – 70 per hari, belum dihitung bahan bakar. Pendapatannya akan menurun lagi di bulan puasa, dan pendapatannya akan naik lagi menjelang hari raya idul fitri.
Harapan Nandar dan Otam kepada pemerintah, mereka berharap pemerintah bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka atau memberikan modal usaha kepada mereka agar mereka bisa beralih propesi, karna jumlah angkot dan becak sangat banyak dan tidak sebanding dengan penumpangnya.
Lain halnya, Marwan penjual Es, mengaku pendapat tukang es, supir angkot dan becak sejalan, mereka mengaku pasar sepi, berimbas pada pendapatan mereka, hal ini disebabkan warga Mandailing Natal sangat Miskin.
“ Kalau supir angkot banyak dapat, maka supir bettor juga akan mendapat uang lumayan, kami juga penjual Es di parkiran motor dan bettor ini akan meningkat penjualannya, tapi akhir-akhir ini payah sekali lakunya,” kata Marwan.
Harapan kami, apa salahnya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, mau melihat keadaan kami di pasar ini, sebab kami juga warga Mandailing Natal, kalau bupati memberikan modal usaha bagi kami, mungkin ada perobahan ekonomi kami.(Dodi Kurniawan.Nasution,SH)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md