PANYABUNGAN(Malintangpos Online): S Sejak terbakarnya Pasar Baru Panyabungan dua(2) tahun lalu dan diperparah datangnya informasi tentang Covid -19, pedagang sayur maupun pakaian, serta makanan, setiap harinya sepi dari pembeli.
” Transaksi jual – beli bukan saja di pasar baru yang sepi, tapi di pasar – pasar lainnya sekarang ini sepi pembeli, yang rama pedagang, ” ujar br. Nasution, Minggu(22-3) di Pasar Sayur Pasar Baru Panyabungan.
Kata br. Nasution, kalau harga Sembako dan sayur masih stabil, sayur, cabe, wartel, kol dan buncis masih stabil, ngk ada yang naik.
” Bagaimana kita mau naikkan harga, yg beli saja ngk ada, lihatlah kalau udah pukul 08.00 wib sudah sepi pembeli, ” ujar Br. Nasution.
Sementara itu pedagang kain dan sepatu N.Pulungan, mengaku saat sekarang ini pakean yang laku satu dua potong ada, kadang memang sama sekalu tidak ada yang terjual, ” ujar Pulungan.
Sedangkan Penjual Ikan dan telor yang dihubungi, Minggu pagi(22-3) mengaku daya beli masyarakat masih stabil, seperti ke maren masih dapat uang jual ikan sekitar Rp 250.000.- dan hari ini baru dapat Rp 175.000.- sepi pembeli.
Kenapa begitu..? Saya rasa paktor harga karet juga, kalau pengaruh Covid – 19 ngk mungkin, karena pedagang tiap hari masih berjualan di pagi hari ramai, tapi daya beli lesu.
” pengaruh Corona tidak mungkin, sebab belum ada warga Madina yang terserang penyakit itu, ” ujarnya (dita)
Admin : iskandar