Pasar Malam, Warga ” Membludak ” di Desa Sarak Matua Panyabungan

SEJUMLAH Warga Mayoritas Anak – Anak di Jalan Bermula Kelurahan Panyabungan II Kecamatan Panyabungan, Kamis malam(27/4) berkumpul naik Beca Motor(Betor) sambil teriak ” Keta Tu Pasar Malam ” Naik Kudo Putar.

Lokasinya..? Ternyata sudah hampir satu Minggu Pasar Malam ada di Desa Sarakmatua, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, yang Kamis malam(27/4) terlihat ” membludak ”

Informasi dihimpun Wartawan di lapangan, Kamis (27/4) malam, ada dua faktor yang menjadi sorotan tajam dari sejumlah pihak soal Pasar Malam yang saat ini berlangsung di Desa Sarak Matua.

Pertama, pasar malam di Desa Sarak Matua Kab. Madina , seperti di tempat lain, menjadi hiburan rakyat dengan menyedot animo sangat tinggi

Dan mampu menyerap tenaga kerja tidak sedikit dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang memanfaatkan keramaian pengunjung setiap harinya.

Kedua, Pasar Malam Sarak Matua disorot, karena ada yang mensinyalemen pasar malam ini bernuansa judi. Lho. Ini menjadi perdebatan di sejumlah kalangan terbatas. Benarkah seperti itu..?

Makanya Penulis langsung menuju arena Pasar Malam Sarak Matua, berlokasi di pinggir jalan Nasional tak jauh dari Kota Panyabungan Ibukota Kabupaten Mandailing Natal.

Benar saja, animo masyarakat Madina sangat tinggi. Pengunjung berdatangan, terus berdatangan, belakangan malah membludak. Pengunjung datang dari berbagai penjuru Desa dan Kelurahan, bukan saja dari sekitar Panyabungan.

“Saya datang dari Laru, Kec. Tambangan. Jaraknya sekira 30 an km ke Pasar Malam Sarakmatua ini. Kami bersama keluarga naik berboncengan empat sepedamotor,” ujar Rahmad.

Menurut dia, belum ada pasar malam seperti ini, yang sangat layak menjadi hiburan rakyat.

“Menurut saya, pola seperti ini perlu dipertahankan, kalau perlu berpindah dari lokasi ke lokasi lain di Madina,” katanya sambil menikmati Jagung Bakar.

Pantauan di pasar malam ini, terdapat sejumlah wahana menarik. Ada pula sejumlah tempat permainan. Mereka yang beruntung dapat hadiah mulai dari boneka, deterjen, minyak makan dan rokok.

“Ini permainan lempar gelang. Pengunjung bisa ambil delapan gelang seharga Rp10 ribu, begitu dilemparkan kena, dapat hadiah,” ujar Eni, karyawan pasar malam warga sekitar, Lumbanpasir.

Keberadaan pasar malam ini menyedot tenaga kerja dan aktivitas anak-anak muda sekitar pasar malam, khususnya warga Sarak Matua dan Lumban Pasir. Warga memperkirakan, masyarakat sekitar memberi lapangan kerja sekira puluhan orang.

Selain itu, perekonomian masyarakat sekitar terdongkrak, khususnya pedagang makanan dan minuman.

“Alhamdulillah, adanya pasar malam ini mendapat penghasilan sangat lumayan,” ujar ibu pedagang makanan dan minuman di sekitar lokasi.

Roy, pihak pengelola Pasar Malam Sarakmatua, menjelaskan, fasilitas mereka ada sejumlah wahana dan permainan.

Dijelaskannya, wahana dimililiki baling-baling raksasa, tong setan, kora-kora, istana balon, trompolin, kuda putar, ombak, kereta api mini.

“Sedangkan permainan berupa lempar gelang, lempar kaleng, boyling. Semua pemenang mendapat hadiah, bisa berupa minyak goreng, boneka, gelas, deterjen, rokok dan makanan ringan,” ujar Roy.

Ketika ditanya, hadiahnya tidak dapat uang? Dia tersenyum sambil menggeleng. “Hadiahnya cuma itu,” katanya.

Polisi Himbau Warga

Sementara itu, terlihat sejumlah Polisi berpakain lengkap, terus menghimbau warga dilokasi Pasar Malam agar ikut menjaga Kamtibmas ( Bersambung Terus)

Liputan : Aris Moenandar

Admin : Dita Risky Saputri.SKM.

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.