PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Munculnya spanduk yang mengatas namakan masyarakat Mandailing Natal dibeberapa tempat di sepanjang Jalan Willem Iskander Panyabungan, Minggu (28-4) menjadikan pembicaraan serius dikalangan masyarakat, ada yang pro dan kontra, setelah adanya surat Bupati ke Presiden untuk memohon mengundurkan diri menjadi Bupati.
“ Spanduk Liar dan tidak bertanggung jawab, spanduk yang mengatas namakan masyarakat Madina tersebut adalah liar, apa benar seluruh masyarakat ingin Bupati mundur, yang pastinya tidak semuanya,” ujar Pengacara Pemda Madina H.M.Ridwan Rangkuty,SH.MH Via selular kepada Malintangpos Online, Minggu (28-4) ketika dihubungi.
Kata dia, kalau yg buat spanduk tersebut tokoh masyarakat atau tokoh politik jangan mengklaim semua masyarakat Madina, sebagian besar masyarakat Madina masih mendukung Dahlan Hasan Nasution sebagai Bupati
“ jangan karena kedunguan, dan ketidak sukaan anda kepada Bupati, lantas anda mengatasnamakan masyarakat, jika anda gentlemen tulis nama anda dalam spanduk tersebut. Jangan memperkeruh suasana yang sudah kondusif apalagi menjelang bulan suci RAMADHAN ini,” ujarnya dengan tegas dan lantang
Bahkan , kata dia,yang membuat spanduk tersebut tidak mengikuti perkembangan informasi, gagal faham dan dungu, Presiden Joko Widodo sudah menolak permohonan Izin mundur Dahlan Hasan Nasution
“ Mendagri bilang Dahlan Hasan Nasution Bupati yang berhasil, masyarakat Madina masih butuh Dahlan Hasan Nasution sebagai bupati, jika anda tidak suka dengan bupati tunjukkan jati diri anda,” ujar Pengacara Pemda Madina H.M.Ridwan Rangkuty,SH.MH.
Sementara itu, informasi yang masuk ke WA Malintangpos Online, Minggu siang(28-4) dan mengaku dari salah seorang mahasiswa, bahwa mundurnya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution walaupun ditujukan ke Presiden sebenarnya sudah syah jika DPRD segera memanggil Bupati untuk klarifikasi.
Disebutkan mahasiswa itu, sebanarnya warga sayang sama Drs.H.Dahlan Hasan Nasution yang mempunyai ide ide cemerlang, tetapi akibat dari SKPD/OPD yang diangkatnya semuanya hanya menggerogoti APBD akhirnya warga ngak suka sama Bupati dan malahan warga bersyukur mundurnya bupati walaupun kabarnya ditolak oleh Presiden.
Bagaimana dengan spanduk..? sebenarnya spanduk itu orang yang tidak percaya diri membuatnya, apa salahnya dia ekspos di media dan memberikan argumentasi yang jelas, jangan memakai spanduk, seolaj-olah daerah kita rawan, ini yang kita ngak suka.
“ Sampaikanlah aspirasi itu dengan santun, bukankah ada lembaga DPRD, jika DPRD tidak mau menyahutinya, silakan demo dan sampaikan aspirasi ke berbagai pihak, ajak DPRD berkomunikasi, walaupun mereka tidak memahami tugasnya di akhir jabatannya,” katanya ( Red/Ris)
Admin : Siti Putriani Lubis