Kepemimpinan menjadi variable terpenting dalam menjaga stabilitas suatu tatanan wilayah baik secara makro maupun mikro. Kepemimpinan menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya proses berkomunikasi atau bernegara. Jika kita membuka kembali sejarah bangsa-bangsa besar yang berperadaban tinggi, pasti akan kita temukan didalamnya seorang figur pemimpin yang hebat, visioner serta kharismatik.
Dalam waktu dekat kita akan merayakan pesta demokrasi di SumateraUtara, yang terdiri dari 33 Kabupaten/Kota, dengan luas wilayah Sumatera Utara sebesar 72.981km², sebuah daerah yang penuh dengan perbedaan suku, agama, ras dan golongan. Kaya akan sumber daya alam, namun kita sampai hari ini masih mengalami yang disebut dengan krisis sumber daya manusia.
Oleh karena itu, pemimpin ideal SUMUT adalah hendaknya memahami dengan benar apa saja yang menjadi kebutuhan dasar dari Propinsi Sumatera Utara propinsi tercinta ini, agar dapat menjawab secara komprehensif permasalahan-permasalahan yang sudah bertimbun hingga saat ini.
Kemudian seorang pemimpin juga diharapkan dapat membimbing, melindungi, menjaga, dan menuntun masyarakat dalam artiluas, baik untuk kepentingan hidup duniawi maupun ukhrawi. Pemimpin sepertiini yang akan mampu memberikan kesejahteraan lahiriyah dan batiniyah kepada masyarakat.
Sebagaimana al-Ghazali, penulis menghendaki adanya proyek sinilai-nilai moral spiritual agama kedalam kehidupan sosial bermasyarakat.Fenomena kemanusiaan dan keruntuhan suatu masyarakat, tidak semata-mata disebabkan oleh mundurnya pemikiran, tetapi juga oleh keruntuhan moral spiritual yang melanda para pemimpinnya.Oleh karenaitu, seorang pemimpin, selain harus menguasai ilmu pengetahuan, tatapemerintahan, dan wawasan yang luas, Ia juga harus mempunyai moralitas yang tinggi( Roni Rahmad Nasution Pengurus DPP Partai HANURA).
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md