

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Masyarakat perantau yang baru mudik ke Kota Panyabungan, merasa heran dengan sikap Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution,yang tetap mempertahankan pejabat dilingkungan Pemerintah Mandailing Natal, yang jelas tidak mempunyai perestasi dan kemampuan dan justuru merusak nama baik Bupati.
Contoh, Kadis Lingkungan Hidup Madina yang sampai sekarang bersama Camat Panyabungan, Lurah dalam kota Panyabungan, belum mempunyai konsep dan langkah untuk menjadikan Kota Panyabungan bersih dari Sampah yang menumpuk dipinggir jalan maupun di lampu merah seperti di Jalan Willem Iskander Panyabungan.
Serta, Kepala Dinas Pertanian Madina Taufik Zulhandra Ritonga yang sudah cukup lama menjadi Kepala Dinas dan perestasi yang diperolehnya hanya kasusnya selalu Viral di Media Sosial (Medsos) dan muncul berita-berita yang kurang sedap selama dia menjadi Kepala Dinas Pertanian Mandailing Natal.

Selain itu, Kepala Dinas PMD Madina yang juga sampai sekarang ini belum mampu memberikan motivasi ataupun Inovasi kepada Kepala Desa, BPD serta elemen pelaksana pemerintahan desa yang mengelola Dana Desa (DD), sehingga dana APBN yang jumlahnya mencapai Rp 1 milyar pertahun menjadi ajang korupsi dan membuat masyarakat terpecah di desa sekarang ini.
Disamping itu, Kepala Inspektorat Mandailing Natal, yang dari tahun ke tahun melaksanakan pemeri8ksaan/pengawasan di berbagai instansi dan desa terkait Dana Desa(DD) juga belum mampu memperkecil ruang gerak dugaan korupsi dan justuru sepertinya pihak Inspektorat melindungi pejabat-pejabat yang korupsi,sebab sampai sekarang ini khusus untuk Kepala Desa yang memainkan Dana Desa tidak satupun sampai ke meja hijau, padahal protes sering disampaikan masyarakat.
Keheranan masyarakat perantau tersebut disampaikan kepada Wartawan Malintangpos Online, secara terpisah di Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara, Senin (3-6) begitu memperhatikan tumpukan sampah diberbagai tempat di Kota Panyabungan.

Zuraida Hafni Pulungan,SH, mengatakan kemungkinan Sekdakab Madina, tidak pernah membaca Koran dan Media Sosial (Medsos), sehingga tidak mengetahui apa yang muncul dan apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, begitu juga dengan Bupati bisa jadi terlalu sibuk mengisi pembangunan diberbagai sector sehingga lupa membaca Koran dan informasi di Online, mungkin ia.
“ Saya tidak habis pikir, setiap membaca berita di Online dari wilayah Mandailing Natal, yang muncul berita adalah masalah Sampah, Pertanian, Parawisata, Perhubungan, Sosial dan Dana Desa yang setiap waktu ada beritanya, tetapi tidak satupun yang sampai ke Pengadilan, walau jelas-jelas ada Korupsinya,” ujar Br.Pulungan yang baru dua(2) hari di Kota Panyabungan.( Tin/Red)
Admin : Siti Putriani Lubis