PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Pemuda Pancasila Kab Madina sebagai salah satu ormas terbesar harus lihai dalam pemanfaatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi) untuk memperkuat kwalitas dan kwantitas kader ke tingkat basis serta bisa memainkan peran strategis untuk membangun relasi yang harmonis.
Secara tertulis, Pemuda Pancasila Kab Madina memiliki struktur dan hirarki sampai ke tingkat ranting (Desa/Kelurahan) dan memiliki anggota yang terregistrasi lebih dari 10. 000 orang.
Untuk itu, pemanfaatan IPTEK sesuai instruksi dari MPN PP lewat digitalisasi organisasi sehingga bisa mempelopori diri sebagai Ormas berbasiskan big data.
Kwantitas yang menunjukkan jumlah anggota harus dipersepsikan sebagai kekuatan (show of force) Pemuda Pancasila sebagai Ormas yang kaya terhadap data.
Kelihaian dalam IPTEK dengan penguasaan big data menjadi sumber daya kekayaan baru, jika dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan berbagai manfaat.
Karenanya, Pemuda Pancasila perlu membuat basis data keanggotaan, by nama, by address, bahkan juga mencakup usia, jenis kelamin, alamat, dan profesi.
” Dari sini akan terlihat peta persebaran kekuatan anggota Pemuda Pancasila untuk menggali potensi dan pos yang akan dikuasai” ujar Sekretaris Dewan Pakar MPC Pemuda Pancasila Kab Madina Moechtar Nasution, S.Pd seusai memberikan arahan dan petunjuk kepada Panitia Pelaksana Talk Show Refleksi Historis G30S/PKI MPC PP Kab Madina di kediaman beliau Jln Bermula Sipolu-polu, Selasa(5/10) yg dikutif dari Akun Facebook MPC PP Madina.
Moechtar juga menyatakan selaku Dewan Pakar Pemuda Pancasila Kab Madina siap mendukung kebijakan Ketua MPC PP Kab Madina untuk mereformasi dan merubah wajah ormas PP menjadi lebih santun dan religi serta menjadikan PP sebagai ormas yang modern, dinamis dan profesional.
Kekuatan PP harus dilengkapi dengan identitas yang jelas sesuai AD/ART berupa E-KTA yang terintegrasi.
” Legalitas anggota PP, tidak zamannya lagi hanya pamer loreng, tapi harus memiliki KTA. Semua anggota PP di Kab Madina harus memiliki KTA” tegasnya.
Moechtar Nasution yang ASN Pemkab Madina ini menekankan, sebelum bergerak lebih jauh ke pemanfaatan big data, Pemuda Pancasila juga perlu merevolusi kekuatan digitalnya dengan terlebih dahulu membuat portal website, portal berita, hingga media sosial yang komunikatif.
“Pemuda Pancasila harus bisa menguasai media. Bukankah ada pepatah bijak yang mengatakan siapa yang menguasai media, pasti akan bisa menguasai dunia” ujarnya.
Moechtar menjelaskan, Kader Pemuda Pancasila di berbagai wilayah banyak melakukan kegiatan sosial maupun kegiatan positif lainnya.
Namun tak semuanya diketahui publik. Karena itu, website, portal berita, hingga media sosial menjadi sangat penting untuk dikembangkan.
Melalui ketersediaan informasi yang berkualitas tentang Pemuda Pancasila, akan semakin meningkatkan citra organisasi di mata masyarakat.
Pada akhirnya bisa menghilangkan stereotipe premanisme yang kadang melekat di tubuh Pemuda Pancasila,” tutur Moechtar yang mantan Presidium Mahasiswa UNIMED ini.
Moechtar juga meminta pelatihan kaderisasi, pelatihan kepemimpinan, pelatihan keorganisasian dan administrasi terus secara intens digalakkan secara massif untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi kader serta paling prinsipil adalah jiwa korsa yang kuat, militansi dan loyalitas tanpa batas yang merupakan ciri khas PP harus terus dipupuk dan diperkuat.
“Semuanya dimulai dari pelatihan kaderisasi yang berkesinambungan. Dengan keanggotaan kader yang heterogen, menempatkan Pemuda Pancasila sebagai salah satu kekuatan sosial terbesar bangsa Indonesia.
” Begitupun secara politik. Pemuda Pancasila memang tak secara khusus terafiliasi ke satu partai politik. Ia tidak ‘kemana-mana’, tapi ada ‘dimana-mana’, tegasnya.(Fb MPCPP)
Admin : Iskandar Hasibuan.