Perlu Perhatian Gubsu dan DPRD Sumut, Ruas Jalan Sekitar Aek Inumon 2 di Madina Selalu Longsor

Truk didorong alat berat dilokasi longsor/Aris Moenandar Hasibuan

PERJALANAN  Menuju wilayah Pantai Barat melalui Simpang Jembatan Merah – Muarasoma – Natal tepatnya disekitar ruas jalan Aek Inumon 2 Desa Tanobato Kecamatan Panyabungan Selatan,Kabupaten Mandailing Natal,Sumatera Utara, saat ini masyarakat yang mau melintas selalu dihantui seringnya Longsor dan sudah puluhan kenderaan terjebak dan membuat akses jalan selalu terhalang.

            Pimpinan Redaksi Malintang Pos menurunkan dua(2) Wartawan Ananda Sukirno dan Aris Moenandar Hasibuan, untuk melakukan Investigasi, melihat dari dekat kondisi nyata dan ril kondisi Jalan Jembatan Merah – Muarasoma- Simpang Gambir – Natal agar mendapat perhatian dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi maupun 10 anggota DPRD Sumut yang daerah pemilihannya termasuk wilayah Mandailing Natal.

Longsor Inumon 2/Aris Moenandar Hasibuan

Minggu pagi (22-12) ketika Tim Redaksi Malintang Pos sampai dilokasi “Aek Inumon 2 “ langsung disapa oleh supir Truk sambil berkata “ Tolonglah Pak dibantu kami agar bisa lewat, kami sudah dua hari tertahan dilokasi ini,” mendengar itu Wartawan langsung kontak dengan Kepala Dinas PUPR Kab.Madina Ir.Zubuki Nasution dan mendapat jawaban “ Bahwa Operator Alat Berat sudah menuju kelokasi, Insya Allah akan bisa dilewati” ujar Ir.Zubuki Nasution meyakinkan sejumlah Wartawan dan mayoritas Supir Truk dan Mobil pribadi.

            Menunggu sekitar 25 menit operator Alat berat muncul dan langsung menghidupkan mesin alat berat dan menyingkirkan tanah longsoran, serta sato orang Polisi terus mengatur mobil yang baru datang sambil berkata “ Longsor Terus “ harusnya alat berat disediakan selalu dilokasi, kalau tidak akan membuat masyarakat terkendala mau ke Panyabungan maupun sebaliknya.

            Persoalannya, bahwa LONGSOR sekitar Aek Inumon 2 sudah lama sekali terjadi, kalau dihitung-hitung anggaran dan kerugian negara maupun masyarakat sudah banyak sekali, karena proyek diwilayah itu masih dalam tahap pekerjaan oleh pihak Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumatera Utara, tetapi kenapa terus dibiarkan, apakah sudah tidak ada jalan keluarnya lagi, bukankah rakyat sangat menginginkan transportasi yang baik…? ( Bersambung Terus)

 

 

 

Admin : Iskandar Hasibuan

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.