
JAKARTA(Malintangpos Online): Aktivis Sosial, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Hukum, mengharapkan kepada Polisi, baik dari Polres Madina, serta Polda Sumut, jika ingin Menertibkan Penambang di sekitar DAS Batang Natal, maunya jangan pilih kasih.
Artinya, sekarang sudah tingkat meresahkan sejak ratusan Eskavator beraksi mengambil bongkahan Emas dan air sungai menjadi keruh, tentu jelas sudah banyak warga mengeluh dan resah dengan kondisi air yang keruh tersebut.
” Baik di Facebook, berita Online, ada Informasi Eskavator dan penambang ada dua orang yg diamankan Polisi, tentu itu pilih kasih, ” Ujar Aktivis Hukum asal Kab. Madina Wahyuddin.Nasution,SH,Kamis(13/8) di Halaman Kantor BPK di Jakarta.
Infonya yang diamankan dua Eskavator, ada mengatakan satu dan dua orang penambang, jika itu betul ada dua yg diamankan polisi, sudah tak benar lagi hukum di Sumut ini.
” Jika ada yg ditangkap, harus tangkap semua, jangan pilih kasih, itu baru benar, ujar Nasution.
Aktivis Lingkungan Thamrin Hasibuan, ST, mengaku tidak ambil pusing dengan Emas yang diambil,itu reseky penambang, yang perlu sungai jangan keruh seperti sekarang.
” Polisi harus lidik, dari mana minyak Eskavator di peroleh pemilik Eskavator,pasti tau Polisi, tangkap pembeli, penjual dan pembawa minyak kebutuhan Eskavator, ” ujar Thamrin.
Pengakuan Thamrin, dirinya telah melihat dan mengambil dokumen Eskavator yang mengambil Emas, jelas lingkungan DAS sudah rusak semuanya dibuat Eskavator.
Sementara Aktivis Sosial Parlindungan,S.Sos dengan tegas mengatakan polisi harus tangkap semua pemilik Eskavator, jangan warga yg cari nafkah di tangkap.
” Tangkap itu semua pemilik Eskavator, penjual minyak kebutuhan Eskavator, coba tidak ada yg jual minyak, pasti Eskavator tidak jalan, air sungai bersih kembali, ” katanya(isk)
Admin : iskandar hasibuan