![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/04/IMG20170417101146.jpg)
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/04/IMG20170417101146-150x150.jpg)
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2017/04/IMG20170417103848-150x150.jpg)
PANYABUNGAN(Malintangpos Online):”Penegakan Disiflin Yang Saya Buat Selama ini rupanya salah dimata guru dan siswa kami,”ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Panyabungan Doharni Siregar.S.Pd.MM
Ungkapan itu disampaikan oleh Kasek SMA Negeri 3 Panyabungan Doharni Siregar,S.Pd.MM kepada sejumlah Wartawan, Senin(17-4) diruang kerjanya terkait dengan aksi Demo yang dilakukan Guru dan Siswa untuk menuntutnya segera diganti dari sekolah itu sebagai Kepala Sekolah.
Disampaikan Doharni, bahwa asal mula protes yang dilakukan oleh guru-guru nya adalah murni terkait dengan keberadaan penjaga kantin dan sering muncul masalah dan hal itu telah dituntaskan dengan mengeluarkan petugas kantin yang saya anggap mempunyai jasa menjaga sekolah SMA Negeri 3 selama ini.
Tuduhan guru terkait milik saya sekolah SMAN 3 adalah ngak benar, Cuma sebagai Kepala Sekolah (Pimpinan) saya menegakkan peraturan, kadang guru terlambat saya tegur, kadang ada guru yang jualan ke dalam kelas saya tegur, sebab itu ngak baik, kadang ada guru yang tidur mengajar saya tegur, salah saya tegur, ngak mungkinlah, itulah disiplin, ngak mungkin saya biarkan.
Urusan guru dipersulit dan perkataan semena-mena adalah mengada ada, sebab memang suara saya keras, lagian persoalan-persoalan yang saya khilaf sudah minta maaf saya kepada beberapa guru, silakan tanyakan, saya pikir itu sudah selesai, rupanya ngak, orang yang saya percaya justuru menusuk saya dari belakang, ini yang ngak saya terima.
Sementara itu, Surat Pernyataan 32 Guru SMA Negeri 3 Panyabungan yang dikirimkan ke Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Medan yan isinya Menyatakan bahwa guru-guru sudah tidak percaya lagi terhadap kepemimpinan Doharni Siregar S.Pd.MM sebagai Kepala Sekolah, karena :
Ibu tersebut merasa SMA Negeri 3 Panyabungan milik pribadinya, segala urusan administerasi guru dan pegawai dipersulit, perkataan semena-mena atau kasar sehingga guru sering menangis, meremehkan keluarga atau ikut campur dengan urusan keluarga guru.
Selalu meremehkan guru didepan siswa, apabila guru berhalangan untuk tidak masuk sekolah sangat sulit untuk minta izin, melarang guru melaksanakan Sholat Dzhur sebelum pelajaran habis, kualitas pendidikan siswa tidak ada peningkatan serta eksterakurikuler belum sesuai dengan yang diharapkan siswa.
Apabila guru dan siswa bermasalah dengan petugas kantin, ibu tersebut lebih membela petugas kantin karena memiliki hubungan saudara dengan beliau, guru SMAN 3 Panyabungan terdiri dari 2 kelompok, ibu tersebut sudah menjabat sekitar 10 tahun berdasarkan Per,men Diknas No 28 tahun 2010 maka SMAN 3 Panyabungan perlu penyegaran dengan kepala sekolah lain.
Masih isi surat dan yang dibacakan Guru ketika Demo, dengan sikap ibu tersebut selama ini kami merasa tertekan dan tidak nyaman untuk melaksanakan tugas, maka dari itu kami memohon untuk mengganti ibu tersebut sebagai Kepala Sekolah.
Guru Kok Demo
Salah seorang orangtua siswa yang datang ke sekolah itu, Senin(17-4) mengutarakan sangat menyesalkan langkah yang ditempuh oleh guru-guru sebanyak 32 orang tersebut, sebab anak-anak kami nantinya terganggu proses belajarnya,guru kok demo kepada Kepala Sekolah, bukankah ada pengawas dan Kadis Pendidikan sebagai tempat mengadu.
“ Guru kok demo, malahan saya heran dengan langkah yang mereka tempuh, kalau siswa janganlah dilibatkan untuk kepentingan Calon Kepala Sekolah,”katanya.(red).
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md