PANYABUNGAN(Malintangpos Online); ” Minim Pengawasan ” Kalimat itulah yang terlontar dari warga Panyabungan Kab.Madina yang menyaksikan ” Ambruknya ” Proyek Tanggul Penanahan Banjit ( Dek) Anggaran Tahun 2021 di DAS Aek Pohon Atau sekitar Jembatan Aek Pohon Jalan Lintas Timur, Sabtu(18/12).
” Jangan kaitkan proyek Tanggul Penahan Banjir dengan luapan sungai, memang proyek yang berbiaya Lebih Rp 2 Milyar tersebut kualitasnya tidak baik,” Ujar Nasution warga Pidoli Dolok kepada Wartawan, Rabu siang(22/12) di lokasi proyek saat melihat proyek tersebut.
Saya yakin, bahwa pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang UPT SDA Batang Gadis – Batang Natal, yang berkantor di sekitar Eks.Kantor Bupati Madina, tidak maksimal mengawasi.
Alasannya, kita memperhatikan sejak menggali Pondasi sudah tidak pas kedalamannya, sebab hanya air yang tidak begitu besar sudah Ambruk.
Begitu juga dengan besi yg muncul saat Ambruknya proyek, terlihat besinya sangat tidak pas sekali, sehingga dengan mudah Ambruk.
Kontraktornya siapa..? Tanya Wartawan ” Nggak tau juga, yang jelas pihak Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang UPT SDA Batang Gadis – Batang Natal, kita yakin ngak mengawasi,” sebut Nasution.
” Kita sebagai warga Mandailing Natal, sangat Berharap kepada 10 anggota DPRD Sumut Dapil 7 agar memanggil Gubsu ataupun Kepala Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang Sumut, agar proyek tersebut di perbaiki,” katanya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang C/Q. UPT SDA Batang Gadis – Batang Natal di Panyabungan yang beberapa kali mau di konfirmasi tidak berhasil.
” Kepala UPT. tadi ada, mungkin sudah ke lapangan, soal proyek diwilayah Mandailing Natal, kita tidak tau,” ujar salah seorang staf di kantor tersebut ( Isk)
Admin ; Iskandar Hasibuan.