Proyek PUPR Madina Tahun 2018 Disoroti, LSM Tabagsel Turunkan Tim Investigasi Untuk Membuat Laporan

Proyek PUPR Madina tahun 2018

PADANGSIDIMPUAN(Malintangpos Online): Ekses munculnya pemberitaan terkait dengan proyek Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang(PUPR) Kabupaten Mandailing Natal di Media Online/Facebook akhir-akhir ini, membuat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) langsung menurunkan Tieam Investigasi untuk membuat laporan berbagai dugaan munculnya Tindak Pidana Korupsi(Tipikor) di instansi tersebut.

            LSM yang menurunkan Team Investigasi  tersebut antara lain LSM.Merpati Putih Tabagsel, LSM Genta Madina, LSM Harapan Maju, LSM. Bona Pasogit Nihuta dengan masing-masing membagi tiga wilayah untuk mempermudah serta mempercepat diperolehnya hasil Investigasi terkait dengan proyek Tahun 2018 yang sedang berjalan sekarang ini.

            “ Kami bukan untuk menyalahkan kontraktor dan pihak PUPR, yang kami sesalkan adalah keterlibatan DPRD Madina untuk lebih memfungsikan diri sebagai lembaga pengawas, karena sampai sekarang ini nampaknya DPRD sama sekali tidak menunjukkan itikat baiknya untuk ikut melakukan pengawasan proyek di lingkungan Pemda Madina,” ujar Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah kepada Malintangpos Online, Jumat( 20-7) di halaman DPRD Kota Padangsidimpuan yang waktu bersama sejumlah LSM lainnya.

            Kata dia, pihaknya memahami dengan munculnya berita tentang PUPR beberapa hari ini akan ada pihak kontraktor yang merasa di zolimi, padahal tujuan masyarakat sangat baik sekali, sebab kalau DPRD sangat tidak bisa diharapkan untuk melakukan pengawasan, apalagi sekarang ini musimnya OTT oleh KPK, sebab sudah banyak pejabat di lingkungan pemerintah yang terkena OTT disebabkan adanya indikasi Tipikor dalam prakteknya.

            Maksudnya..? sering kita dengarkan keluh kesahnya kontraktor dilapangan, sekalipun tidak untuk di publikasikan, bahwa untuk mendapatkan satu(1) paket proyek diperlukan anggaran pendahuluan yang akan diserahkan kepada pemberi proyek, apakah ini benar atau sebatas basa basi saja masih sangat sulit untuk membuktikannya.

            Disebutkannya, masyarakat sering mengadu kesana kemari, disampaikan kepada DPRD maka realisasinya tidak ada, disampaikan kepada Inspektorat alasanya masih tahap pekerjaan, padahal sejak awal harusnya dilakukan pengawasan agar kualitas proyek muncul lebih baik, bukan asal dikerjakan saja itu proyek.

            “ Itulah sebabnya LSM menurunkan Team Investigasi agar dapat data-data yang akurat dan benar, sebab sering terjadi kesalahan dalam membuat laporan, akibatnya laporan yang dibuat oleh LSM bersama masyarakat selalu tidak ada realisasinya,” katanya(Red/JN)

 

 

 

 

 

Admin : Siti Putriani Lubis

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.