

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): “ PT.SMGP Harus Tanggung Jawab,” Kalimat itulah yang disampaikan sejumlah Aktivis Lingkungan Hidup dan mengharapkan kepada DPRD dan Bupati Mandailing Natal, agar tetap membela kepentingan rakyat, serta segera melakukan peninjauan ke lapangan.
“ Kita minta kepada 40 anggota DPRD Mandailing Natal, agar segera membentuk Pansus untuk melakukan penelitian terhadap seluruh Pipa yang dipasang pihak PT.SMGP dilingkungan masyarakat wilayah perusahaan Panas Bumi itu, jangan setelah mengambil korban, baru mencari kambing hitam pula nanti,” ujar Aktivis Lingkungan Kab.Madina M.Yunan Hanapi Pulungan,S,Sos kepada Malintangpos Online, Kamis malam (19-9) Via WhatsApp nya.
Selain itu, meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mandailing Natal, agar mempertanyakan izin dampak lingkungan, karena bagaimanapun keselamatan warga di lingkungan Tambang atau di lingkungan PT.SMGP yang lebih mengetahui adalah pemerintah daerah, jangan pemerintah pusat saja yang diperhatikan, karena pemerintah daerah lebih mengetahuinya, baik dampak lingkungan maupun pencemaran udara HO2s.

Mungkin, ujar M.Yunan, masyarakat maupun Bupati, Kapolres serta DPRD Mandailing Natal, masih ingat dengan Dua(2) pelajar yang tenggelam dikolam milik PT.SMGP beberapa waktu yang lalu, siapa yang dihukum, sudah bagaimana perkaranya, atau sudah dihukum pihak PT.SMGP atau sudah damai dengan keluarga korban tewas warga desa Sibanggor Jae waktu itu.
Karena itu, adanya perubahan suhu air di daerah itu, khususnya Bondar yang mengairi air ke Saba Lombang adalah bukti kelalaian perusahaan, jangan nanti disalahkan pula rakyat, makanya kita minta Bupati dan DPRD segera memanggil pihak PT.SMGP mumpung belum betul-betul muncul bahaya yang ditimbulkan.
Camat Puncak Sorik Merapi Akhiruddin Batubara,SE yang dihubungi Via selularnya, Kamis malam (19-9) membenarkan adanya bocoran air panas ke Bondar diwilayah Sibanggor Tonga dari Perusahaan PT.SMGP dan pihak PT.SMGP yang sampai saat ini belum berhasil di konfirmasi, karena memang untuk konfirmasi luar biasa sulitnya di perusahaan itu ( Red)
Admin : Iskandar Hasibuan